Profil Riezky Kabah, TikTokers yang Dilaporkan karena Hina Suku Dayak

Suara.com - Riezky Kabah yang dikenal sebagai TikTokers dengan 2,6 juta followers kembali berhadapan dengan masalah hukum.

Belum lama ini, organisasi Pemuda Dayak Kalimantan Barat melaporkan Riezky Kabah ke Polda Kalimantan Barat (Kalbar).

Srilinus Lino selaku ketua organisasi mewakili Suku Dayak menilai konten Riezky Kabah telah mengganggu ketenteraman masyarakat.

Riezky Kabah juga dianggap sudah merugikan serta menghina sehingga diharuskan pula menerima sanksi adat.

"Tidak ada dasar yang mengatakan kami (Suku Dayak) menganut ilmu hitam," tegas Srilinus Lino.

Sebagai informasi, melalui aku TikTok @riezky.kabah pada 7 Juli 2025, Riezky Kabah menunjukkan Rumah Radakng yang disebutnya tempat tinggal dukun sakti.

"Dukun sakti tinggalnya di rumah ini, temen-temen. Namanya rumah Radakng. Dulu Suku Dayak sangat menganut ilmu hitam," ujar Riezky Kabah.

"Makanya di Kalimantan Barat terkenal banget sama kesaktiannya Suku Dayak sama ilmu hitam," imbuhnya.

Siapa Riezky Kabah sebenarnya? Ketahui melalui profil Riezky Kabah berikut ini.

Baca Juga: Orang Tua Tiktoker Arra Tak Merasa Salah dalam Mendidik Anaknya Usai Dihujat: Kita Bener Kok Ngurusnya

1. Biodata dan Agama Riezky Kabah

Riezky Kabah memiliki nama lengkap Riezky Kabah Nizar.

Selain Riezky Kabah, ia juga dikenal dengan nama Iky Kabah.

Cowok kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut lahir pada 30 September 2003. Artinya, Riezky Kabah akan segera berulang tahun ke-22.

Konten kreator Kamiludin pernah mengungkap bahwa ayah Riezky Kabah yang diduga sudah meninggal adalah mantan anggota DPR RI.

Riezky Kabah kini tinggal bersama ibu dan adiknya yang identitasnya belum pernah diungkap.

Pada September 2024, Riezky Kabah mengungkap bahwa agamanya Islam dengan membagikan momen berdoa di masjid.

Riezky Kabah juga menuliskan caption: "Bismillah semoga Iky bisa istiqomah tobatnya ya Allah."

2. Pendidikan dan Karier Riezky Kabah

Berdasarkan akun LinkedIn miliknya, Riezky Kabah mengaku sebagai mahasiswa
LSPR Institute of Communication and Business dan London School of Public Relations.

Namun jurusan maupun status kelulusannya tidak diterangkan dengan terperinci.

Riezky Kabah mulai menjadi konten kreator di Instagram dan TikTok pada Januari 2023.

Hanya saja akun Instagram Riezky Kabah tidak ditemukan. Kemungkinan ia menggunakan akun @riezky_kabah, tetapi terakhir aktif pada 31 Maret 2025.

Jumlah followers Instagram-nya pun tak sampai 900 dengan keterangan bio: "New Account. Akun Lama terhempas di Samudra Atlantik."

Sedangkan akun TikTok Riezky Kabah telah diikuti 2,6 juta pengguna dan menuai lebih dari 100 juta likes.

Dalam waktu dua tahun, karier Riezky Kabah sebagai konten kreator dengan jumlah followers dan likes tersebut dapat dikatakan cukup sukses.

3. Kontroversi Riezky Kabah

Riezky Kabah rupanya sudah pernah dilaporkan ke Polda Kalbar pada Maret 2025.

Riezky Kabah bahkan ditangkap atas dugaan menghina guru dalam salah satu kontennya di TikTok.

Dalam kontennya, Riezky Kabah menyebut guru adalah koruptor dan tidak layak dihormati karena merundung siswa.

Riezky Kabah blak-blakan mengungkap dugaan korupsi sebesar Rp50 juta di SMAN 9 Pontianak yang dulu merupakan sekolahnya.

Sementara tudingan perundungan ditujukan kepada guru Bimbingan Konseling (BK) yang disebut Riezky Kabah suka menyebarkan curhatan siswa.

Guru-guru di SMAN 9 Pontianak lantas melaporkan Riezky Kabah atas dugaan pencemaran nama baik sekolah dan profesi guru.

Mereka menyebut tuduhan Riezky Kabah sebagai alumni SMAN 9 Pontianak tersebut tidak berdasar.

Sebelum itu, Riezky Kabah juga dilaporkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat atas konten serupa.

Terkait kabar kembali dilaporkan ke Polda Kalbar, Riezky Kabah telah merilis klarifikasi pada Minggu, 14 September 2025.

Riezky Kabah membela diri dengan menunjukkan bukti kunjungannya ke galeri perdukunan di Museum Provinsi Kalimantan Barat.

Oleh sebab itu, Riezky Kabah sangat yakin kontennya tidak bermaksud menghina siapa pun, bahkan sesuai dengan sejarah. Bagaimana pendapatmu?

Kontributor : Neressa Prahastiwi