Ramai Polemik Ijazah Gibran, Kini Viral Postingan Fufufafa Akui Tak Tamat SD

Suara.com - Ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi perbincangan publik, terkait asli atau palsu.

Publik bahkan mengulik tempat Gibran menuntut ilmu dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.

Kini, sebuah akun Thread menyenggol polemik pendidikan Wapres Gibran dengan menghubung-hubungkan postingan akun Fufufafa, yang sempat dicurigai milik putra Jokowi tersebut.

Hanya saja sebagian netizen tetap yakin jika akun yang isinya ujaran kebencian hingga curhatan nyeleneh milik pria yang kini menjabat sebagai wakil presiden.

Dalam postingan Fufufafa pada tanggal 24 Juni 2014, akun itu menuliskan jika tidak pernah lulus sekolah dasar (SD).

"Saya tidak tamat SD," tulis akun Fufufafa.

Akun Thread centang biru milik Ibnuchunke itu kemudian menyoroti tentang peraturan untuk bisa masuk SMPN 1 Surakarta di massa Wapres Gibran sekolah.

Dalam riwayat pendidikan Wapres Gibran, tertulis dia adalah lulusan SMPN 1 Surakarta.

Postingan Fufufafa

"Di tahun 1995 keatas untuk bisa masuk SMPN 1 Surakarta di butuhkan NEM 42 keatas. Apakah si ahli komunikasi, hilirisasi, NEM nya memenuhi syarat untuk masuk SMPN 1 Surakarta. Sekolah siswa cerdas. Apakah gibran termasuk siswa cerdas?" tulis akun Ibnuchunke pada postingannya, Kamis, 25 September 2025.

Baca Juga: Dosen IPB Sebut Kualifikasi Pendidikan Gibran Hanya Setara SD: Analisisnya Bikin Heboh!

Dia juga termasuk netizen yang sering menghubung-hubungkan akun Fufufafa dengan Wapres Gibran.

"Kalau benar fufufafa ini Gibran, berarti di tahun 2014 dia sudah mengaku," pungkasnya.

Beberapa netizen terlihat terpancing dan jadi mempertanyakan apakah benar Gibran sekolah di SMPN 1 Surakarta.

"Sebagai alumnus, mempertanyakan, dia angkatan berapa ya? kenal bu susi sama pak warsito gak?" komentar netizen.

"Masuk sejarah konoha bahwa pernah ada wapres dgn ijasah SD. Apakah nanti menambah materi pelajaran Sejarah generasi berikutnya?" sindir netizen lainnya.

Sebelumnya, publik mempertanyakan pendidikan akhir Wapres Gibran karena tak dicantumkan di website KPU.