Entertainment / Gosip
Senin, 03 November 2025 | 06:00 WIB
Cinta Laura. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Aktris Cinta Laura merupakan korban perundungan hebat saat usianya remaja.

  • Perundungan membuatnya sempat membenci, meragukan, dan tidak mencintai dirinya sendiri.

  • Rasa sakit akibat perundungan diubah menjadi motivasi untuk terus berprestasi.

Suara.com - Aktris Cinta Laura Kiehl secara terbuka membagikan salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam hidupnya, yakni menjadi korban perundungan hebat saat usianya masih remaja.

Hal tersebut diungkapkannya dalam perbincangan mendalam di podcast Room 4 Improvement bersama Rory Asyari, Sabtu, 1 November 2025.

Bintang film 'Devil on Top' itu mengaku merasa kesal, gelisah, bahkan penuh kemarahan karena terus-menerus dihakimi dan dikucilkan oleh publik di awal kariernya.

Puncak dari perundungan itu adalah ketika sebuah pemberitaan, demi clickbait, tega menyebut bahwa dirinya hamil di usia 15 tahun.

Cinta menjelaskan bahwa saat itu tubuhnya sedang mengalami perubahan alami masa pubertas, yang kemudian dipelintir menjadi isu kehamilan.

"Bayangin, aku anak umur 15 tahun yang sedang melalui pubertas," kenangnya.

Berita bohong tersebut, ditambah dengan cemoohan lain seperti 'anak bodoh' dan 'sok Inggris', membuatnya merasa sangat terpuruk.

Aktris yang kini aktif sebagai aktivis sosial itu mengakui bahwa perundungan tersebut membuatnya sampai pada titik membenci dan meragukan dirinya sendiri.

"They made me hate myself, they made me question myself, bahkan I didn’t have self-love for myself," tuturnya.

Baca Juga: Cinta Laura Kenang Momen Bareng Camila Cabello dan Aishwarya Rai di Paris Fashion Week

Meski begitu, dengan mental pejuang, Cinta Laura memilih untuk tidak menyerah pada situasi, dan mengubah energi negatif tersebut menjadi motivasi untuk berprestasi.

Namun, luka batin yang dalam akibat perundungan itu pula yang menjadi salah satu alasannya ingin tinggal di Amerika Serikat setelah lulus kuliah, sebagai cara untuk menjauh dari lingkungan yang menyakitinya.

"Kemarahan akibat bullying itu motivasi untuk bekerja lebih keras. But I was still in pain," pungkas Cinta Laura.

Load More