Foto / News
Selasa, 26 Februari 2019 | 17:30 WIB
Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2).[ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]
Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2).[ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]
Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2).[ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]

Suara.com - Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2). Pemerintah Kamboja mengkonservasi kawasan genosida seluas sekitar 2,5 hektare tersebut sebagai tempat peringatan tragedi kemanusiaan yang terjadi tahun 1975-1979 dan dijadikan obyek wisata di Phnom Penh. [ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]

Load More