Suara.com - Ahli mengatakan risiko terinfeksi virus corona di pesawat sebenarnya lebih rendah dari yang diperkirakan banyak orang. Terlebih jika penumpang melakukan tindakan pencegahan yang sesuai, salah satunya adalah dengan memilih kursi di sebelah jendela pesawat.
"Karena orang-orang berjalan di dekat Anda di kabin, ini ditunjukkan dalam wabah norovirus bahwa orang lebih cenderung sakit jika mereka duduk di lorong karena orang menyentuh permukaan saat mereka berjalan," kata Charles Gerba, seorang profesor virologi di Universitas Arizona.
"Jadi, berdasarkan wabah norovirus, kursi sebelah jendela lebih baik," sambungnya, dilansir Insider.
Howard Weiss, seorang biomathematician dan profesor di School of Mathematics di Georgia Tech, setuju dengan Gerba.
"Apa yang kami termukan dalam keadaan normal, sekali lagi, kita berbicara transmisi langsung melalui tetesan dari penyakit menular, jika Anda duduk di kursi dekat jendela, Anda tidak berada lebih dekat dari satu meter dari lorong," katanya.
Menurut Paloma Beamer, associate professor ilmu kesehatan lingkungan di University of Arizona, duduk di sisi jendela pada dasarnya akan mengurangi paparan dari orang-orang.
Namun ia juga menambahkan, kemungkinan Anda terinfeksi tergantung pada seberapa dekat atau jauh Anda dari orang yang terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru