Suara.com - Tidak memiliki waktu tidur cukup sering membuat badan tidak segar saat bangun. Namun fakta lain, tidur kurang dari lima jam setiap malam rupanya dapat membahayakan kesehatan otak dan meningkatkan risiko demensia. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Aging.
Melansir dari Independent, penelitian baru ini menemukan bahwa kurang tidur melipatgandakan risiko Alzheimer (salah satu penyakit demensia paling umum) dan risiko kematian dini. Penelitian ini didasarkan pada 2.610 orang di atas 65 tahun.
Mereka meneliti bagaimana peserta menilai kewaspadaan, frekuensi tidur siang, berapa lama untuk tertidur, mendengkur, serta durasi, dan kualitas tidur. Secara keseluruhan, para ahli menemukan kaitan kuat antara masalah tidur dan risiko demensia dari waktu ke waktu.
"Temuan kami menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan risiko demensia," kata penulis utama Dr Rebecca Robbins.
Peneliti menegaskan pentingnya upaya untuk membantu individu yang lebih tua mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Penulis senior Profesor Charles Czeisler mengatakan temuan ini menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi kesehatan otak. "Data ini menambah bukti bahwa tidur penting untuk kesehatan otak dan menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang kemanjuran meningkatkan kualitas tidur dan mengobati gangguan tidur pada risiko penyakit Alzheimer dan kematian," ujar Czeisler.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa berapa lama seseorang membutuhkan waktu untuk tertidur juga dikaitkan dengan risiko demensia. Mereka yang sering membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk terlelap menghadapi risiko insiden demensia 45 persen lebih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025