Suara.com - Selain sikat gigi, tusuk gigi kerap digunakan untuk membersihkan gigi. Namun tindakan ini ternyata tidak disarankan pakar medis, karena bisa jadi bumerang dan menganggu kesehatan gigi.
Meski tusuk gigi dirasa aman dan nyaman digunakan untuk membersihkan makanan yang terselip di gigi. Berikut 5 alasan medis sebaiknya kebiasaan tersebut tidak diteruskan, mengutip Insider, Kamis (18/2/2021)
1. Tusuk gigi bisa patah dan tertinggal di gigi
Alih-alih membersihkan kotoran, tusuk gigi malah berisiko patah dan terselip di antara gigi, sehingga sangat berisiko jika tidak langsung dibersihkan.
"Jika Anda tidak bisa menghilangkan bagian tusuk gigi yang patah, akan menyebabkan banyak masalah, seperti merusak jaringan di sekitar gigi, menyebabkan peradangan bahkan infeksi serius yang bahaya dan menyakitkan," terang Cheryline Pezzullo, DDS, Profesor Klinis NYU College of Dentistry.
2. Menyebabkan infeksi mulut
Ujung runcing pada tusuk gigi bisa mudah melukai gusi atau bagian mulut Anda. Hasilnya menyebabkan luka terbuka yang rentan terinfeksi bakteri yang menyebabkan peradangan.
Menurut Pezzulo bakteri bisa datang dari mana saja, termasuk permukaan tusuk gigi. Lihat apakah tusuk gigi disimpan di tempat yang bersih.
3. Menyebabkan kerusakan gigi
Baca Juga: Beraksi dari Awal 2019, 2 Tersangka Ganjal ATM di Tangerang Ditembak Polisi
Tusuk gigi bisa merusak tambalan atau veneers yang sudah dilakukan dokter. Hasilnya tambalan atau veneers untuk melindungi gigi jadi rusak atau bahkan berlubang karena tusuk gigi, lalu infeksi kembali terjadi dan kembali sakit gigi.
"Jika memiliki gigi yang baru diperbaiki, tusuk gigi bisa memperburuk atau bahkan merusak pengobatan gigi yang sudah dilakukan dokter," pungkas Pezzullo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!