Suara.com - Musim hujan dan banjir rentan berisiko menimbulkan penyakit, salah satunya diare. Gangguan pada sistem pencernaan itu bisa disebabkan karena infeksi bakteri maupun virus.
Diare pada umumnya memang menyebabkan bentuk feses jadi lebih encer. Hanya saja yang membedakan, diare yang disebabkan karena bakteri akan membuat feses jadi lebih bau busuk.
"Karena bakteri biasanya berdarah atau berlendir, 7 hari nggak sembuh, dan biasanya disertai baunya busuk," jelas dokter spesialis anak dr. Herbowo Agung, Sp.A (K)., saat siaran langsung Instagram, Kamis (25/2/2021).
Selain itu, diare karena bakteri akan menyebabkan perut sakit lebih dominan. Sehingga ketika buang air besar membuat penderitanya jadi mengejan.
"Memang aneh, ini diare tapi mengejan. Kalau mengejan kan biasanya kan karena keras BAB-nya," ucapnya.
Berbeda dengan diare yang disebabkan infeksi virus. Gejalanya muncul seperti diare pada umumnya dan bau fese juga tidak terlalu busuk, tetapi sedikit asam, jelas dokter Herbowo.
Terlebih, diare karena virus juga bisa sembuh sendiri tanpa harus mendapatkan perawatan dokter. Sedangkan diare yang disebabkan bakteri harus diobati dengan antibiotik dan zinc.
"Harus pakai antibiotik dan zinc. Bisa saja gak minum zinc tapi kemungkinan untuk diare berulang nantinya sangat tinggi," ucapnya.
Kebanyakan obat zinc memang memiliki rasa yang kurang sedap, terutama bagi pasien anak, lanjut dokter Herbowo. Tetapi, jika hanya mengandalkan obat antibiotik, dokter Herbowo menyampaikan, diare karena bakteri bisa saja berpotensi kambuh dalam dua minggu hingga satu bulan.
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Tes PCR yang Bisa Deteksi Mutasi Varian Virus Corona
"Bisa saja sembuh. Tapi dua minggu kemudian kemungkinan kambuh lagi sangat tinggi. Karena bakterinya sebenarnya belum mati semua," ujar dokter Herbowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat