Suara.com - Seorang wanita lansia asal Austria dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan positif virus corona Covid-19. Dokter mengatakan wanita usia 80 tahun itu telah terinfeksi dua varian baru virus corona sekaligus, yakni Inggris dan Afrika Selatan.
Karena wanita itu berusia 80 tahun, maka ia berada dalam daftar prioritas yang akan mendapatkan vaksin Covid-19. Tapi, belum jelas kapan ia akan mulai divaksinasi.
Di samping itu, pemerintah Austria telah mendistribusikan sejumlah vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk masyarakatnya.
Namun, mereka menangguhkan dan menariknya kembali karena khawatir dengan isu pembekuan darah, meskipun regulator obat di Inggris dan Eropa telah menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif digunakan untuk melawan virus corona Covid-19.
Sementara itu, para ahli mengatakan bahwa kondisi wanita lansia yang terinfeksi dua jenis virus corona baru sekaligus sudah baik-baik saja berkat perawatan medis.
Selain Austria, India juga melaporkan kasus seorang wanita terinfeksi dua varian baru virus corona sekaligus. Para ahli di negara bagian Maharashtra bagian barat pun berusaha mencari tahu varian baru virus corona itu lebih menular dan kebal terhadap vaksin Covid-19 atau tidak.
Mereka fokus memeriksa varian baru yang memiliki dua mutasi virus corona Covid-19 sekaligus. Menurut para ahli, hal itu biasa terjadi karena virus terus bermutasi sepanjang waktu.
Tapi dilansir dari The Sun, belum jelas varian baru virus corona ini akan membuat perbedaan dalam cara penyebarannya atau tidak.
Namun, para ahli mengatakan bahwa mutasi virus corona Covid-19 tersebut tidak terkait dengan lonjakan kasus di India.
Baca Juga: Varian Virus Corona dengan Mutasi Ganda Ditemukan di India, Apa Risikonya?
Sebelumnya, seorang juru bicara Negara Bagian Tyrol mengatakan ada sekitar 20 kasus varian baru virus corona Inggris yang terjadi di distrik Schwaz dalam beberapa hari terakhir.
Sekitar 20 kasus itu bisa menunjukkan adanya karakteristik mutasi lebih lanjut. Mutasi ini berkaitan dengan varian baru virus corona Inggris atau B.1.1.7 dengan Afrika Selatan atau E484K.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental