Suara.com - Orang Amerika yang telah dua kali divaksinasi Covid-19 tidak perlu lagi memakai masker wajah di luar ruangan, kecuali mereka berada di tengah kerumunan orang asing. Aturan tersebut dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Selasa (27/4).
Apakah hal serupa bisa diterapkan di Indonesia?
Juru bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa aturan itu belum bisa ditetapkan di Indonesia.
"Sementara belum bisa. Diperlukan bukti dari hasil survei bahwa masyarakat yang sudah divaksin timbul kekebalan yang memadai," ucap prof Wiku kepada suara.com, Rabu (27/4/2021).
Satgas Covid-19 Indonesia hingga saat ini masih terus mengampanyekan disiplin penerapan protokol kesehatan, salah satunya memakai masker di area publik.
Sedangkan CDC Amerika Serikat telah mengizinkan warganya yang telah divaksinasi penuh dapat menyimpan masker mereka saat berjalan-jalan, berlari, bersepeda, hiking atau melakukan aktivitas luar ruangan lainnya sendirian atau dengan anggota rumahnya. Serta menghadiri pertemuan kecil di tempat terbuka, kata CDC dalam panduan barunya.
Panduan CDC menyatakan bahwa mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan tindakan tertentu untuk orang yang divaksinasi dapat membantu meningkatkan penerimaan dan serapan vaksin coronavirus.
Dikutip dari Bloomberg, Amerika Serikat telah memberikan 232 juta dosis vaksin Covid-19 kepada penduduknya. Jumlah tersebut terbanyak di antara negara lain di dunia. Rata-rata per hari, AS memberikan 2,71 juta dosis vaksin virus corona.
Jumlah tersebut tentu jauh berbeda dengan di Indonesia. Meski termasuk sepuluh besar negara dengan jumlah dosis vaksin Covid terbesar, data Satgas Covid-19 bahwa jumlah vaksinasi Indonesia baru mencapai 12,1 juta pada dosis pertama dan baru 7,3 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh.
Baca Juga: CDC: Orang yang Sudah Divaksin Covid-19 Lengkap Tak Perlu Pakai Masker Lagi
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?