Suara.com - Musim bola kembali tiba meski masih dengan euforia yang berbeda. Bermain sepak bola secara keseluruhan memang menyehatkan, namun beberapa gerakan bisa bikin masalah untuk kesehatan.
Melansir dari Hello sehat, salah satu gerakan sepak bola yakni menyundul bola bisa berbahaya bagi otak. Bahaya yang dimaksud adalah cedera atau trauma pada kepala.
"Menyundul bola ternyata menghasilkan dampak yang cukup besar terhadap fungsi otak," catat Hello Sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa menyundul bola bisa berampak pada fisik seperti gegar otak hingga cedera leher. Penelitian baru-baru ini juga menunjukkan bahwa menyundul bola dengan kepala juga bisa mengganggu cara kerja dan aktivitas otak manusia.
Kesimpulan penelitian dari sebuah studi yang dilakukan oleh University of Stirling di Skotlandia juga mencoba melihat pengaruh menyundul bola terhadap daya ingat. Dalam studi tersebut, para peneliti diminta menyundul bola 20 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menyundul bola mengalami penurunan daya ingat sebesar 41 hingga 67 persen. Dampak tersebut dirasakan langsung setelah sesi latihan menyundul bola berakhir.
"Untungnya daya ingat para peserta kembali seperti semula setelah 24 jam," catat Hello Sehat.
Penelitian lain dari Harvard Medical School juga menyatakan bahwa menyundul bola membuat pemain rentan terhadap benturan atau trauma di kepala. Penelitian ini diterbitkan pada Journal of the American Medical Association.
Baca Juga: Studi: Olahraga Lebih dari 150 Menit Seminggu Turunkan Risiko Terkena Covid-19 Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat