Suara.com - Memamerkan foto anak di media sosial tampaknya merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh para orangtua. Tapi ternyata, tidak semua orangtua mau memamerkan foto anaknya di media sosial. Kalaupun mereka mengunggah foto yang ada anaknya, mereka akan menutupi wajah sang anak dengan stiker.
Beberapa selebriti dikenal tegas tak pernah mau menunjukkan wajah anak mereka. Model Gigi Hadid termasuk salah satunya. Beberapa waktu lalu, ia pernah menulis di media sosialnya, di mana ia meminta paparazzi, pers, dan penggemarnya untuk memburamkan wajah bayi perempuannya dalam foto.
Dalam surat terbuka itu, Gigi juga menyampaikan alasannya. Ia berharap, putrinya dapat memilih bagaimana berbagi dirinya dengan dunia ketika dewasa. Ia ingin Khai, sang putri, dapat hidup senormal mungkin di masa anak-anak, tanpa mengkhawatirkan citra publik yang belum dia pilih.
Alasan para orangtua yang memilih untuk tidak menunjukkan wajah sang anak di media sosial mungkin saja sama seperti yang diungkap Gigi. Namun, ada alasan lain mengapa semakin banyak orangtua enggan memamerkan foto anaknya. Dilansir dari Bright Side, ini dia alasan mereka.
1. Ingin anak-anak membuat keputusan sendiri tentang diri mereka
Selain Gigi Hadid, ada pula Kristen Bell yang kerap menggunakan emoji untuk menutupi wajah anak-anaknya di foto yang dia bagikan di media sosial. Dan ia melakukannya untuk alasan yang sama seperti Gigi, yaitu ingin anak-anaknya membuat pilihan mereka sendiri.
“Saya memilih karier di depan publik. Saya memilih untuk dilihat, saya memilih untuk difoto. Tapi saya tidak tahu dengan anak-anak. Saya tidak tahu apakah mereka akan menginginkan itu. Jadi saya benar-benar tidak punya hak untuk memilihkan hal itu kepada mereka,” kata Kristen.
2. Menjaga privasi anak.
Para pakar parenting dan pendukung hak-hak anak telah mendesak orangtua untuk berpikir dua kali sebelum membagikan informasi tentang anak-anak mereka, termasuk foto-foto mereka. Alasannya, karena ada konflik antara hak privasi anak-anak dan hak orangtua untuk memposting.
Para ahli percaya bahwa penting untuk bertanya kepada anak apakah mereka ingin foto mereka dibagikan kepada dunia atau tidak. Dengan begini, anak akan merasa diberi otoritas akan dirinya sendiri, serta merasa dihormati dan didukung oleh orangtuanya. Ini akan membantu mereka mengembangkan identitas pribadi dan publik mereka kelak.
3. Menjaga keselamatan anak.
Alasan lain mengapa banyak orangtua tak mau berbagi foto anaknya adalah karena khawatir dengan masalah keselamatan anak. Berbagi terlalu banyak juga bisa berbahaya. Anda tidak pernah tahu siapa yang akan melihat foto anak-anak Anda, atau bagaimana mereka akan menggunakannya.
Ada banyak orang di internet yang berpotensi membahayakan anak Anda. Foto-foto yang Anda bagikan dengan niat baik untuk menunjukkan kepada dunia betapa lucu, cantik, pintar, atau berbakatnya anak Anda, dapat digunakan dan dibagikan oleh orang lain dengan cara yang bahkan tidak pernah Anda pikirkan.
Baca Juga: Penting Buat Bunda, Perempuan Ini Bagikan Trik Atasi Kebiasaan Anak Memukul
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan