Suara.com - Rasa percaya diri dapat mengatasi kecemasan, depresi, meningkatkan daya ingat, memperlambat penuaan, dan meningkatkan kebahagiaan.
Sebab, menurut psikolog Ian Robertson dalam bukunya 'How Confindent Works', percaya bahwa kamu mampu menghadapi tantangan dapat mengubah struktur fisik otak menjadi lebih baik, dan mendorongmu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Mengapa percaya diri dapat melawan kecemasan?
Perasaan percaya diri mengaktifkan sirkuit pernghargaan di otak. Jadi, ketika kamu mengantisipasi agar dapat mencapai sesuatu, otak akan melepaskan dopamin, sebuah neurotransmitter untuk meningkatkan kebahagiaan.
"Karena itu, kepercayaan diri adalah obat anti-kecemasan yang sangat efektif," tulis Robertson, dilansir Telegraph.
Efek dopamin ini lebih kuat karena mendorongmu agar bisa menempatkan diri dalam situasi yang dapat meningkatkan kepercyaan diri lebih jauh.
Misalnya, apabila yakin bahwa kamu bagus dalam suatu pekerjaan, kamu akan mengajukan diri untuk promosi, hal ini akan membuatmu lebih positif tentang karir di masa depan.
Sebaliknya, jika kamu tidak yakin bisa, kamu tidak akan berani maju dan karirmu akan sama seperti sebelumnya, yang pada akhirnya akan membuatmu kurang percaya diri di masa depan.
"Jika kita berharap bahwa kita akan mampu melakukan sesuatu, harapan kecil itu akan membuat kita lebih mungkin melakukannya dan kita akan berhasil," tandasnya.
Baca Juga: Olahraga Efektif Mengurangi Tingkat Gangguan Kecemasan, Termasuk pada Pengidap Kronis
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi