Suara.com - Sejauh ini, virus corona Covid-19 dikenal sebagai penyakit pernapasan yang menyerang paru-paru. Tak banyak yang tahu efek virus corona Covid-19 ini pada otak.
Padahal, virus corona Covid-19 ini juga bisa memicu gejala neurologi yang pastinya berhubungan dengan otak. Bahkan, gejala neurologi ini cenderung bertahan lebih lama dibandingkan gejala fisik lainnya.
Pada awal pandemi virus corona Covid-19 lalu, para ahli medis telah mendapatkan banyak laporan pasien mengeluhkan sakit kepala, delirium, kabut otak, kehilangan indra penciuman dan perasa.
Pada kasus yang lebih parah, virus corona Covid-19 ini bisa menyebabkan stroke dan penyumbatan pembuluh darah di otak yang perlu penanganan medis.
Profesor James Goodwin pun mengatakan 1 dari 5 pasien virus corona Covid-19 menderita penyakit pembuluh darah otak.
Menurutnya, hal itu terjadi akibat infeksi virus corona membuat sistem kekebalan menjadi overdrive. Pada beberapa orang yang memiliki viral load tinggi, kondisi ini bisa menyebabakn respons yang tak terkendali.
Responsnya berupa pelepasan sejumlah besar molekul inflamasi yang dikenal sebagai badai sitokin ke area yang terinfeksi virus.
Kondisi ini biasanya mempengaruhi paru-paru, bisa memicu sindrom gangguan pernapasan akut dan terkadang kematian.
Tapi, bukan hanya paru-paru yang terkena dampak tersebut. Organ tubuh lain, seperti jantung, hati dan ginjal bisa rusak karena kekurangan oksigen, peradangan dan pembekuan darah.
Baca Juga: Kenali 5 Efek Samping Virus Corona Covid-19, Salah Satunya Penis Mengecil!
Bahkan dilansir dari The Sun, otak juga bisa terkena dampaknya dalam upaya melindungi tubuh dengan melawan virus corona Covid-19.
Prof Goodwin mengatakan kini para ahli medis memahami bahwa virus corona Covid-19 ini bisa masuk ke otak melalui pembuluh darah tertutup rapat yang mengelilingi organ.
Lonjakan virus menangkap reseptor, bereplikasi di dalamnya dan kemudian pindah ke otak. Pada tubuh yang berada dalam fase panik, respons peradangan mencoba mengalahkan virus dengan memecah pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan yang juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Adapun 7 pengaruh virus corona Covid-19 pada otak, antara lain:
- Sakit kepala
- Kabut otak
- Mengigau
- Stroke
- Pembekuan darah
- Kehilangan indra penciuman dan rasa
- Halusinasi
Setelah sembuh dari virus corona, beberapa orang pun bisa mengalami gangguan neurologis, perilaku atau psikiatri yang serius karena efeknya pada otak.
Kondisi ini biasa mencakup halusinasi dan mendengar suara yang tidak ada, karena otak mengonfigurasi ulang dirinya setelah terinfeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?