Suara.com - Tekanan darah tinggi bisa ditangani dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga rutin. Tapi, tak semua jenis olahraga aman bagi penderita tekanan darah tinggi.
Karena, sebagian latihan fisik bisa meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek. Olahraga intensif yang dilakukan dalam waktu singkat, seperti lari cepat atau angkat beban bisa berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
"Olahraga ini meningkatkan tekanan darah Anda dengan cepat dan terlalu membebani jantung serta pembuluh darah," kata Blood Pressure UK
Beberapa olahraga ekstrem, seperti scuba diving atau terjun payung bisa berbahaya jika tekanan darah Anda tidak terkendali.
Sebelum melakukan aktivitas ekstrem seperti itu, Anda membutuhkan perizinan medis dari dokter. Anda bisa konsultasikan sebelum melakukan olahraga ekstrem.
Selain itu, squash juga aktivitas lain yang harus dihindari untuk melindungi diri dari serangan jantung.
Ada latihan lain yang lebih bermanfaat untuk dipertimbangkan jika Anda bertujuan untuk menurunkan tekanan darah. Misalnya, bersepeda, jalan cepat, berenang, menari, berkebun, tenis dan jogging.
Anda juga bisa melakukan latihan aerobik yang membuat jantung, paru-pari, pembuluh darah dan otot bekerja.
Setiap gerakan pada olahraga aerobik selama 30 menit setiap hari dan 5 kali seminggu bisa bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi.
Baca Juga: 4 Fakta Omicron Siluman: Asal-Usul Hingga Tingkat Penularan
Jika olahraga setiap hari selama 30 menit cukup sulit, Anda bisa membagi aktivitas menjadi tiga kali 10 menit.membagi aktivitas menjadi tiga kali 10 menit.
"Cara ini akan membantu Anda membangun kekuatan dan membiasakan diri dengan aktivitas baru," kata Pressure UK dikutip dari Express.
Bila Anda tidak tertarik, Anda bilsa melakukan bela diri, tari, yoga dan pilates untuk olahraga.
Bahkan, naik tangga daripada lift atau eskalator termasuk latihan fisik yang bisa dilakukan sambil beraktivitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter