Suara.com - Keropeng merupakan proses pemulihan luka pada kulit, dan tidak seharusnya kita mengelupas keropeng karena dapat membuat masa penyembuhan jauh lebih lama.
Namun, hal yang tidak tertahankan dari keropeng adalah rasa gatalnya. Mengapa?
Proses penyembuhan luka terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
1. Fase inflamasi
Ini ditunjukkan dengan pembekuan, mengurangi hilangnya darah. Dalam tahap ini, sel-sel kekebalan bergegas masuk untuk menghilangkan 'bahan asing' dan bakteri dari luka.
Setelah selesai, sel-sel khusus mengirim sinyal ke sistem kekebalan untuk meredakan peradangan.
2. Fase proliferasi
Saat fase ini, sel-sel kulit dan pembuluh darah baru terbentuk untuk membangun kembali kerusakan yang disebabkan oleh luka.
3. Fase remodeling
Baca Juga: Gatal-gatal di Penjara, Angelina Sondakh Cuma Pakai Salep Rp8 Ribuan
Tahap ini tumpang tindih dengan fase proliferasi. Dalam fase terakhir ini sel-sel baru mengatur ulang untuk 'membuat' kulit semirip mungkin dengan bentuk awalnya.
Rata-rata, fase inflamasi berlangsung dari 10 hingga 14 hari. Saat inilah rasa gatal muncul, lapor Live Science.
“Setiap koreng itu bergerak atau bergeser. Gerakan ini juga akan memberi tahu saraf sensorik untuk mengirim sinyal ke otak agar gatal," jelas profesor dan ketua dermatologi Adam Friedman dari GW Medical Faculty Associates.
"Belum lagi, koreng adalah sumber makanan yang baik untuk bakteri, sehingga bisa merangsang lebih banyak peradangan," sambungnya.
Jika koreng ini dikelupas maka akan menyebabkan lebih banyak peradangan dan cedera, membuat masa pemulihan lebih lama.
Supaya tidak merasakan gatal ini, Friedman pun menyarankan untuk tidak pernah membiarkan luka menjadi koreng.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja