Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pil antivirus Covid-19 dari Pfizer untuk pasien dengan infeksi ringan yang masih berisiko tinggi dirawat di rumah sakit.
Tapi, pil antivirus ini tidak berlaku untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui.
WHO merekomendasikan pil antivirus Paxlovid daripada remdesivir, serta lebih dari pil molnupiravir Merck dan antibodi monoklonal.
Rekomendasi tersebut didasarkan pada temuan penelitian dari dua percobaan, di mana Paxlovid dapat mengurangi risiko rawat inap hingga 85 persen. Sedangkan, sebanyak 3.100 pasien terlibat dalam penelitian ini.
Perawatan oral dari Pfizer dipercaya mampu mencegah rawat inap lebih dari yang tersedia, lebih sedikit risiko bahayanya dibandingkan molnupiravir dan lebih mudah diberikan daripada remdesivir dan antibodi intravena.
Para ahli mengatakan pil antivirus Pfizer menjadi pilihan unggul pengobatan untuk orang yang tidak divaksinasi, lanjut usia atau dengan gangguan kekebalan dengan virus corona Covid-19.
Para ahli WHO mengatakan pil antivirus ini bisa menjadi pilihan terbaik sebagai pengobatan untuk orang yang tidak vaksinasi, lanjut usia atau dengan gangguan kekebalan.
Namun dilansir dari Times of India, para ahli melarang keras penggunaan pil antivirus ini pada anak-anak di bawah usia 18 tahun, wanita hamil dan menyusui.
Pasien harus mulai meminum pil Paxlovid mereka dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala dan terus minum selama 5 hari ke depan.
Baca Juga: Hubungan Seks Terasa Menyakitkan, 5 Kondisi Ini Bisa Jadi Pemicunya!
Obat hanya dapat diberikan pada saat penyakit dalam stadium awal yang menekankan pada pemahaman gejala penyakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental