Suara.com - LaMar Baylor adalah salah satu penari paling terkemuka di New York, Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun Baylor berkreasi di The Lion King Musikal Broadway, hingga mampu meraih kepopuleran.
Tetapi, pada 2011, Baylor justru mengubah jalan hidupnya. Kemewahan yang selama ini dirasakan rela ditinggalkan untuk pindah ke Kigali, Rwanda, guna mengajarkan tarian kepada anak-anak korban perang di negara itu.
Kontan, keputusan Baylor mengejutkan semua pihak. Mereka khawatir hidup Baylor terancam dengan memutuskan hijrah ke negara konflik tersebut.
Namun berkat keteguhan hatinya, Baylor tetap melangkah lurus ke Rwanda, bergabung dengan Rebecca Davis yang telah lebih dahulu mengajarkan tarian di sana.
"Anak-anak ini telah melalui kehidupan yang tak semua orang mampu melewatinya. Anak-anak ini korban genosida, banyak pula yang telah mengalami pahitnya hidup dalam penjara. Ada juga yang telah dilacurkan karena mereka kehilangan keluarga akibat konflik," kata Baylor.
"Di sini saya menawarkan tarian agar anak-anak itu dapat bangkit dan semangat menjalani hidup dan meraih masa depannya. Agar mereka dapat mengekspresikan diri seperti yang tidak pernah mereka alami sebelumnya," lanjut Baylor.
'
Lewat tarian, Baylor menjelaskan, anak-anak Rwanda diajarkan untuk mengekspresikan emosinya melalui koreografi. "Ini adalah cara untuk belajar disiplin. Mereka diajarkan bagaimana mengekspresikan emosinya dalam bentuk koreografi di jelas, agar emosi mereka dapat tersalurkan lewat cara-cara yang positif," ujarnya.
Tari Pendidikan Tepat di Negara Konflik
Rebbeca Davis, direktur program ini, mengatakan bahwa tarian adalah metode yang tepat untuk mendidik anak-anak Rwanda. Awalnya, kata Davis, program ini tercipa saat ia mengunjungi Rwanda pada 2008 silam. Saat itu, Davis melihat banyak anak Rwanda yang menari di jalan-jalan.
"Saya memutuskan untuk menari bersama mereka. Mereka suka apa yang saya lakukan," kata Davis.
Selepas itu, gairah Davis untuk membantu anak-anak Rwanda pun semakin kuat. Ia mencari sponsor untuk dapat menyokong program yang dibuatnya. Setelah berjuang selama beberapa waktu, sponsor yang diharapkannya pun tiba.
"Kami menemukan sponsor terbaik. Mereka mau membuatkan sekolah an asrama bagi anak-anak Rwanda," katanya.
Sukses mencerahkan hidup anak-anak Rwanda, saat ini, Davis dan Boylar mencoba menerapkan program edukasi tari di Guinea, Bosnia, Serbia dan Kroasia. "Saya terkejut program ini sukses. Kami sangat bahagia dapat membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik. Kami juga bahagia telah membuat satu kesatuan, di mana bahasa, agama, latar belakang dan etnis yang berbeda bisa menyatu lewat tarian," tambahnya.
Saat ini, sekitar 2.000 anak-anak asuh Davis dan Boylar terus berkreasi menciptakan koreografi. Selain tari, mereka juga diajarkan sejumlah ilmu lain, seperti Bahasa Inggris. Diharapkan mereka dapat meraih pekerjaan yang layak, selepas dari sekolah tari tersebut. (VOA)
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal Pak Agus: Figur Seniman Penjaga Napas Suling Bambu
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Rumah Baca Komunitas: Membaca, Menulis, Menanam, dan Hidup Bersama Literasi
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Cara Cek Pengumuman Hasil Tes Tahap 1 Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih
-
Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina: Pekan Lalu Dicopot dari Kepala PCO
-
Link Download Shopee Lite untuk Berburu Promo dan Diskon Pakai Aplikasi Ringan
-
3 Rekomendasi Moisturizer Terbaik Versi Dokter Tompi, Ini Rangkaian Skincarenya
-
Gerakan Stop "Tot Tot Wuk Wuk!" Ini Aturan Strobo dan Sirine Sesuai UU
-
Apa Moisturizer Glowshopy Bisa untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Ini Rekomendasinya
-
8 Promo Viva Cosmetics Terbaru September 2025, Ada Serum Kulit Glowing
-
Skandal Video Perempuan Bareng DPRD Wahyudin Moridu, Benarkah Sedang Hamil?
-
Polda Jatim Sita 11 Buku 'Kiri' dan Anarkisme Tersangka Demo, Benarkah Berisi Paham Terlarang?
-
Berapa Kekayaan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza? Bawa Bantuan untuk Warga Palestina