Kita mungkin adalah orang tua yang membesarkan anak yang dapat dengan mudah memahami bagaimana menggunakan komputer dan tablet, sementara kita tergagap menguasainya. Apakah kondisi ini patut dibanggakan? Apakah memang perlu seorang anak dikenalkan pada gadget sejak usia dini?
Ini juga tidak berarti memberikan akses ke teknologi selalu berdampak buruk bagi anak-anak. Sebuah kenyataan pahit yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa anak-anak sekarang tidak hidup dengan masa kecil yang normal. Kemajuan teknologi telah merampas masa kecil anak-anak.
Teknologi dan anak-anak menjadi tak terpisahkan dan ini memicu berbagai komplikasi dalam kehidupan mereka. Sudah saatnya kita mengambil alih kehidupan generasi masa depan kita sebelum teknologi mengambil kendali dari mereka. Dan berikut sejumlah hal yang mungkin terjadi ketika anak dibiarkan terlalu lekat dengan teknologi.
Asosial.
Apakah si kecil menolak saat diajak pergi ke pertemuan keluarga? Apakah dia lebih suka bermain dengan tablet atau komputer daripada berbaur dengan teman-teman dan keluarga? Jika demikian, si kecil bergerak menjauh dari masyarakat dan melingkar di kepompong sendiri. Perilaku ini terbukti berdampak buruk bagi masa depannya ketika dia harus berinteraksi dengan orang-orang. Untuk bertahan hidup, seseorang harus berinterkasi dengan orang lain, dan hal ini dapat dilakukan hanya ketika anak-anak terbiasa sejak kecil.
Tidak aktif.
Apa anak Anda suka permainan 'Clash of Clans' atau bermain basket? Apakah dia menghabiskan malam dengan menonton TV atau bermain dengan teman-temannya? Ketidakaktifan kini menjadi bagian kehidupan anak-anak. Kemajuan teknologi anak-anak kini lebih banyak menjadi kentang sofa. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, gangguan jantung.
Lebih sensitif.
Selalu tenggelam dalam permainan, atau tayangan televisi adalah fakta lain yang diakibatkan kemajuan teknologi. Ini akan membuat anak-anak egois dan kurang berempati. Sedikit perubahan situasi bisa menyebabkan 'guncangan besar'. Teknologi secara tak langsung membuat anak-anak mudah marah.
Kehidupan palsu.
Tayangan televisi lebih banyak menawarkan dunia yang sangat berbeda dari kehidupan yang sebenarnya. Sayangnya, anak-anak telah mengidentifikasi kehidupan dari dunia maya ini. Ini adalah kehidupan palsu yang menguasai pikiran mereka dan ketika harus menghadapi realitas, akan timbul masalah.
Gangguan penglihatan.
Terus-menerus menatap sesuatu dalam jangkuan tangan, kadang kurang dari itu, menimbulkan tekanan besar pada mata. Ini adalah salah satu alasan mengapa makin banyak anak-anak memakai kacamata saat ini.
(boldsky.com)
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Atalia Gugat Ridwan Kamil, Ini 8 Alasan Syar'i yang Membuat Istri Boleh Minta Cerai
-
7 Tanda Wedding Organizer Red Flag, Calon Pengantin Harus Waspada
-
5 Serum Penumbuh Rambut Ampuh dan Aman, Harga Mulai dari Rp40 Ribuan!
-
Apa Saja 4 Jenis Perceraian dalam Islam? Tak Cuma Cerai Talak
-
Dari Cerita ke Citra: Cara Penulis Muda Membangun Identitas di Era Digital
-
5 Sepatu Running Lokal Siap Diadu Reebok Ori, Kenyamanan dan Kualitas Nomor 1
-
4 Foundation Minim Oksidasi untuk Hasil Makeup Cerah dan Tidak Kusam
-
Apakah 2 Januari 2026 Libur atau Cuti Bersama? Ini Keputusan Resmi Pemerintah
-
Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026 Sesuai SKB 3 Menteri
-
15 Arti Istilah Paling Trending dan Banyak Dicari Selama Tahun 2025