Suara.com - Rasa nyeri saat haid bukan lagi hal yang baru bagi setiap perempuan. Bahkan, setiap bulannya, mereka merasa tersiksa dengan beragam gejala yang ditimbulkan oleh 'tamu bulanan' ini.
Menurut dr. Ardiansjah Dara, SpOG, Dismenorea atau nyeri haid muncul ketika tubuh melepaskan hormon prostaglandin, yang bekerja merangsang kontraksi otot yang diperlukan untuk meluruhkan lapisan dinding rahim.
Seiring otot rahim berkontraksi dalam upaya meluruhkan lapisan dinding rahim inilah, lanjut dr. Dara, rasa nyeri atau kram umumnya turut menyertai.
"Sebenarnya nyeri haid itu bukan penyakit, melainkan gejala yang terjadi pada hampir seluruh perempuan berusia 15 hingga 45 tahun. Nyeri haid sendiri ada dua macam, yakni primer dan sekunder," kata dr. Dara, dalam acara 21 Tahun Kiranti "Sahabat Terbaik Wanita", di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (22/04/2015).
Dismenorea Primer, umumnya disebabkan oleh faktor intrinsik uterus rahim. Ini yang umumnya dirasakan banyak perempuan yang berhubungan erat dengan ketidakseimbangan steroid seks ovarium tanpa adanya kelainan organik.
Biasanya disertai dengan gejala mual, pusing, muntah, nyeri kepala, kelelahan, sakit saat buang air besar, kram perut hebat hingga diare.
Sementara untuk Dismenorea sekunder, kata dr. Dara disebabkan karena adanya kelainan dalam pelvis, seperti mioma uteri, kista ovarium, endometriosis hingga radang panggul.
"Tanda gejala nyeri haid sekunder ini umumnya nyeri timbul kapan saja, tidak selalu saat sedang haid. Saat haid, makin sakit," ujarnya.
Untuk mengurangi rasa nyeri haid primer, dr. Dara, menyarankan agar para perempuan lebih sering melakukan aktivitas fisik, lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah agar tidak terlalu terfokus pada rasa sakit, tidur cukup, senam, minum banyak air putih, hingga orgasme.
"Pada kasus yang berat, ovulasi boleh dihambat dengan pil kontrasepsi atau suntikan progestin intramuskular agar darah kotor yang keluar bisa lancar dan tidak menyebabkan nyeri. Sementara nyeri haid sekunder dapat ditangani dengan tindakan operatif," tambah dia.
Berita Terkait
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Bukan Cuma Kulit Kusam! Ini 5 Rahasia Kecantikan Wanita Modern yang Bebas Asap Rokok
-
Ketika Kecerdasan Perempuan Dianggap Ancaman
-
30 Ucapan Hari Ayah dari Anak Perempuan dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Caption Instagram
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jejak Digital Gus Elham Yahya Ngomong 'Cabul' saat Dakwah Juga Viral
-
5 Casio Klasik Paling Populer: Desain Timeless, Cocok buat Mahasiswa dengan Budget Terbatas
-
Jepang Punya Pilihan Kuliner Halal, Wisatawan Tak Perlu Ragu Lagi Cicipi Hidangan Autentik
-
5 Jam Tangan Original Murah Ada Fitur Alarm dan Water Resistant
-
7 Day Cream Mengandung Anti Aging untuk Usia 30-an, Cegah Penuaan Lebih Awal!
-
3 Sumber Kekayaan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
-
Kolaborasi Kunci Sukses: Bagaimana 'Co-Branding 5.0' Mendorong Kebangkitan Sektor Pariwisata RI
-
7 Sunscreen untuk Kulit Berminyak Sekaligus Samarkan Flek Hitam, Cocok buat Remaja hingga Usia 40-an
-
Juaranya Sunscreen, Tetap Azarine
-
Bukan Sekadar Menginap: Ini Cara Baru Hotel Jadi Pusat Gaya Hidup Urban Terintegrasi