Suara.com - Saat masih duduk dibangku sekolah, kita sering mendengar bahwa Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke. Namun sayangnya, banyak sebagian dari kita tak mengenal betul tentang Sabang, lebih tepatnya Pulau Weh-Sabang.
Pulau di ujung Barat Indonesia ini merupakan pintu gerbang dari kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Di sini, terdapat Tugu Titik Nol Km Indonesia, di mana perjalanan menjelajahi keindahan Indonesia yang luar biasa dimulai.
Tak hanya itu, Pulau Weh-Sabang juga sering disebut sebagai gerbang wisata bahari di Indonesia. Maka, pulau yang masih termasuk dalam Provinsi Aceh ini sering dijadikan salah satu tujuan para penyelam, untuk mengarungi surga bawah lautnya.
Untuk memudahkan para wisatawan khususnya penyelam, sebuah buku berjudul The Underwater Realm of: Weh Island baru saja diluncurkan pada hari ini, Jumat (1/5/2015) di Jakarta.
Buku yang dibuat oleh Arief Yudo Wibowo, Hendra Tan dan Jilmi Astins Anif, bersama kontributor Sofi Aida Sugiharto dan Reyner Onggara ini didukung sepenuhnya oleh Walikota Sabang, Zulkifli H. Adam.
"Buku ini dapat mempromosikan Sabang. Karena banyak orang Indonesia yang belum tahu kindahan alam Sabang. Lautnya yang sangat bersih, aman, nyaman, udara bersih, panorama alam unik, harus diketahui oleh banyak orang," ujarnya dalam peluncuran buku The Underwater Realm of: Weh Island.
Dalam buku ini, pembaca seakan diajak memasuki keunikan bawah laut Pulau Weh-Sabang secara visual. Dari mulai permukaan laut, bebatuan besar, gunung api bawah laut yang dilimpahi keanekaragaman biota laut, mulai dari ikan karang hingga moluska, dinding yang dihiasi seakan raksasa berwarna-warni, serta variasi coral yang sungguh luar biasa.
"Untuk merasakan menyelam sambil merasakan kehangatan gunung api bawah laut, tidak perlu sampai berpuluh-puluh meter kedalamannya. Ini tidak bisa didapatkan di daerah lain. Diver Inggris juga menyebutkan bahwa Pulau Weh-Sabang memiliki ikan hias yang banyak sekali, hingga 538 jenis ikan. Itu yang terhitung," tambah dia.
Buku yang akan dicetak sebanyak 2 ribu eksemplar ini seakan membuktikan bahwa menyelam di Pulau Weh-Sabang, bukan hanya tentang keindahan dan keanekaragaman bawah lautnya, namun juga memiliki sensasi lain, seperti Wreck Diving.
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka