Suara.com - Produsen koper premium asal Jerman, Rimowa mengangkat batik, untuk menghiasi produknya yang terbatas. Unik, namun tetap modern. Untuk itu Rimowa menggandeng dua seniman Indonesia, Iwet Ramadhan dan Kemal Ezedine, untuk menggoreskan karya mereka di sembilan ikonik koper topas yang dinamakan "Handmade Meets High-Tech".
Sembilan koper ini dilelang pada Rabu (1/7/2015) malam, di Pacific Place, Jakarta Pusat.
"Acara ini diadakan sebagai bentuk kepedulian brand terhadap warisan budaya Indonesia dan sebagai simbol penghargaan dari brand untuk Indonesia," jelas Ruby Sjabana, Group COO Metroxgroup.
Untuk koleksi ini, Iwet menyiapkan sembilan motif untuk sembilan koper topas, di antaranya adalah Beautiful sorrow, Pura Ulun Dana, Kecak, Barong, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Wayang Kulit, Garuda Wisnu Kencana, dan Cendrawasih.
Dalam desainnya, Iwet menghadirkan motif ikonik dari labelnya sendiri, yakni Beautiful Sorrow. Motif ini berasal dari Pekalongan yang dibatik dengan kelengan dan didominasi dengan warna putih juga biru.
Kedua warna ini bagi masyarakat Cina merepresentasikan warna surga bagi orang yang sudah meninggal. Motif ini juga menceritakan tentang kesedihan yang tak bertepi.
"Motif ini dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. 100 persen dibuat secara hand made dengan penuh cinta kasih dan passion," ungkap Iwet dalam kesempatan yang sama.
Sementara untuk membuat motif ini sedikit ceria, Iwet memberikan sentuhan warna merah yang ia beri nuansa hewan, yakni bangau. Menurutnya, bangau melambangkan kebahagiaan, cinta kasih dan juga simbol dari umur panjang.
Motif-motif tadi lantas digambar oleh Kemal Ezedine di bagian depan dan belakang koper. Seniman dengan latar belakang street art yang mengerjakan proyek ini selama kurang lebih dua minggu.
Hasil lelang akan didonasikan untuk Museum Batik Yogyakarta, khususnya untuk mendukung kegiatan museum dan menjaga pelestarian koleksi Museum.
Berita Terkait
-
Istimewa! Ini Makna Batik Lurik yang Dipakai Lurah Yogyakarta saat Kawal Demo Mahasiswa
-
Mirip Kain Batik Slobog Cucu Bung Hatta, Black Dandyism Juga Simbol Perlawanan Politik
-
Filosofi Batik Slobog, Busana Penuh Makna Gustika Hatta saat HUT ke-80 RI
-
Batik Slobog Berasal dari Mana? Dipakai Cucu Bung Hatta Kritik Pemerintah
-
Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Nasib Apes! Ini Panggilan Leluhur Bagi Weton Wage, Ujian Berat Jadi Jalan Rezeki Agung
-
Rahayu Saraswati Komisi Berapa? Keponakan Prabowo Mundur dari DPR RI
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan