Suara.com - Pabrik Gula Colomadu yang merupakan peninggalan sejarah yang didirikan pada tahun 1861 oleh Mangkunegoro IV, dan menjadi salah satu ikon perubahan ekonomi pertanian ke masyarakat industri akan menjadi saksi penyelenggaraan pagelaran kebudayaan "Sardono’s Retrospective" pada 20-22 November 2015.
Saat ini pabrik Gula Colomadu sudah tidak lagi produktif, namun telah menjadi artefak dengan visual yang sangat solid dan gigantif, terdiri dari mesin produksi gula yang terbuat dari logam. Bentuk-bentuk dasar seperti roda-roda dari metal baja raksasa mengesankan sebuah mesin waktu, yang mengingatkan pada awal industrialisasi abad 16 yang membawa kemakmuran sekaligus tragedi kemanusiaan.
Pagelaran kebudayaan yang diinisiasi oleh Sardono W. Kusumo ini berangkat dari sebuah gagasan retrospeksi, yaitu sebuah perjalanan meninjau ke belakang selama masa Sardono berkarya.
Sebenarnya gagasan retrospeksi telah banyak diterapkan, ketika karya-karya seniman besar diangkat kembali dan dipertunjukan kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan, bahwa pemikiran atau gagasan para seniman akan selalu hidup dan diapresiasi.
Maka dalam "Sardono’s Retrospective" ini akan diangkat karya-karya besar yang hidup dan berkembang selama puluhan tahun Sardono berkarya, mulai dari karya film yang melahirkan bentuk baru yaitu Expanded Cinema, pertunjukan sambil melukis, pameran lukisan (lukisan bukan sebagai lukisan, tetapi sebagai dekorasi besar), sistem pendidikan ketubuhan yang hingga saat ini masih diterapkan oleh lembaga pendidikan seni di Singapura, dan workshop dari para murid yang pernah belajar dari Sardono dan kini telah berkarya di berbagai negara di Asia.
Retrospeksi pada karya-karya seni Sardono, akan diangkat pada Singapore International Festival of Arts (SIFA) 2016. Menuju SIFA 2016, Sardono W Kusumo menggelar pertunjukan yang bersifat inter-kultur, bekerja dengan banyak seniman dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Pada pertunjukan kali ini, Sardono berkarya bersama masyarakat Papua dengan mengangkat tema tentang ikon warisan budaya (heritage icon), yang menggambarkan pentingnya sebuah perencanaan transformasi budaya.
Transformasi tersebut akan ditampilkan melalui perpaduan antara film, komputerisasi musik elektronik, pameran lukisan, koreografi, dan instalasi yang mencerminkan sebuah kompleksitas transformasi social yang berlangsung selama beberapa abad, dan sampai saat ini tetap terus digaungkan.
Pagelaran ini akan menampilkan gerak tari dan penyanyi yang memenuhi ruang mesin-mesin di Pabrik Colomadu. Penari Papua, penari Serimpi, Hip Hop, Komputerisasi Musik Elektronik, dan pemutaran film akan meramaikan pertunjukan ini.
Di halaman pabrik juga akan ditampilkan pameran kerajinan, dan berbagai industry dari masyarakat Kabupaten Karanganyar. Selain itu akan ditampilkan juga kostum Sarong Fashion dan kain-kain tradisional oleh Dina Midiani dan Lenny Agustin.
Lukisan-lukisan gigantic karya Sardono W Kusumo yang merupakan hasil dari penghayatan gerak yang terungkap lewat bahasa visual. Selain itu juga pertunjukan Expanded Cinema sebuah terminologi baru dari media film altenatif yang telah menjalani proses syuting selama tujuh tahun dan masih berlangsung hingga sekarang.
Penyair yang juga berasal dari Kota Solo, Sapardi Djoko Damono juga akan meramaikan pertunjukan ini.
Berita Terkait
-
Spektakuler! Latihan Terakhir Pagelaran Sabang Merauke Hikayat Nusantara
-
Atraksi Drone dan Kembang Api Hiasi Puncak Perayaan HUT RI ke-80
-
Mahadewi Hasil Kolaborasi Padi Reborn dan Yura Yunita di PSM 2025 Bakal Jadi Momen Monumental
-
BHUMI Showcace 2025 Satukan Indonesia, Singapura, dan Australia dalam Satu Panggung
-
The Lantis hingga Vidi Aldiano Isi Album Musikal Keluarga Cemara 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Nagita Slavina Makan Cokelat Louis Vuitton, Harganya Fantastis tapi Tetap Dibagi-bagi
-
Siapa Irfan Ghafur? Trending usai Bikin Video 10 Menit bareng Ariel Tatum
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?