Masyarakat Minang memiliki tradisi unik, "Makan Bajamba" yang akan digelar sebagai rangkaian peringatan hari jadi Kota Sawahlunto ke-127 dalam waktu dekat.
Tradisi yang juga disebut makan barapak ini adalah makan bersama dengan cara duduk bersama-sama di satu tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang, kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan diperkirakan berkembang sejak Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7.
Tak heran jika adab dalam tradisi kental dipengaruhi ajaran Islam terutama Hadits. Beberapa adab dalam tradisi ini di antaranya adalah seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada di hadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua.
Ketika makan, nasi diambil sesuap saja dengan tangan kanan. Setelah ditambah sedikit lauk pauk, nasi dimasukkan ke mulut dengan cara dilempar dalam jarak yang dekat. Ketika tangan kanan menyuap nasi, tangan kiri telah ada di bawahnya untuk menghindari kemungkinan tercecernya nasi.
Jika ada nasi yang tercecer di tangan kiri, harus dipindahkan ke tangan kanan lalu dimasukkan ke mulut dengan cara yang sama.
Selain itu, posisi duduk juga harus tegap atau tidak membungkuk dengan cara bersimpuh (basimpuah) bagi perempuan dan bersila (baselo) bagi laki-laki. Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah makanan yang disediakan wajib dihabiskan.
Di masa lalu, makan bajamba biasa dihelat di di hari-hari besar agama Islam, serta berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya sebagai simbol rasa kebersamaan.
Secara harafiah makan bajamba mengandung makna yang sangat dalam, di mana duduk dan makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.
Prosesi makan bajamba biasanya didahului dengan pertunjukan kesenian Minang dan berbalas pantun atau biasa dikenal dengan "Pantun Pasambahan" oleh pemangku adat dan ninik mamak masing-masing kaum sebagai bentuk penghormatan kepada para undangan yang hadir.
Makan bajamba bisa diikuti puluhan hingga ribuan orang yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar, dan di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk berisikan nasi dan berbagai macam lauk.
Dan memperingati hari jadi Kota Sawahlunto, awal Desember mendatang, paguyuban Warga Sunda Kota Sawahlunto, Sumatera Barat akan meramaikan tradisi ini.
Ketua Paguyuban Warga Sunda (PWS) Sawahlunto, Dudu Darmawan, dalam peringatan kali ini, pihaknya mencoba menghadirkan masakan khas suku Sunda untuk dihidangkan pada perayaan tahunan tersebut, yang kesemuanya diolah secara bersama-sama sebagai perlambangan semangat gotong royong yang telah diwarisi selama beratus-ratus tahun lamanya dari para nenek moyang.
Dia mengatakan, salah satu menu masakan khas suku itu yang akan mereka tampilkan sebagai hidangan adalah nasi tumpeng lengkap dengan berbagai lauk pauknya, asinan rengginang dan lain sebagainya.
"Kesemuanya akan dikemas dengan tidak melupakan cara penyajian yang menjadi ciri khas prosesi makan bajamba, yakni makan bersama dalam satu lingkaran beranggotakan beberapa orang yang merupakan perlambangan rasa persatuan dan kesatuan yang terjalin dalam semangat kebersamaan masyarakat adat berbagai etnis yang ada di kota ini," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng