Anda menanti bertahun-tahun lamanya untuk memiliki keturunan namun tak kunjung datang. Coba periksa kesehatan sperma Anda.
Pasalnya seperti dilansir Boldsky, gangguan kesuburan tak melulu dialami perempuan, namun juga laki-laki. Gangguan kesuburan pada lelaki biasanya terkait gaya hidup yang dilakukannya sehari-hari.
Seperti dilansir laman Menshealth, berikut adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang tak disadari dapat merusak kesehatan sperma.
1. Kurang tidur
Orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam per hari, 31 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan sperma dibandingkan mereka yang tidur hingga 8 jam setiap harinya.
Kurang tidur, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility & Sterility dapat menurunkan produksi hormon testosteron, yang penting dalam memproduksi sperma.
Meski demikian terlalu berlebihan dalam tidur juga tidak baik bagi kesehatan. Jadi pastikan Anda mendapat tidur cukup 7-8 jam setiap hari.
2. Kurang konsumsi ikan
Studi yang dilakukan Harvard University menemukan bahwa orang yang banyak mengonsumsi ikan kaya omega 3 seperti tuna dan salmon memiliki jumlah sperma yang lebih banyak dan lebih berkualitas.
Sayangnya pola konsumsi orang saat ini lebih banyak mengarah ke daging dibandingkan ikan. Padahal daging merah yang disajikan dalam menu hotdog, burger dan lainnya justru dapat menurunkan jumlah sperma yang mengganggu kesuburan.
3. Mengonsumsi soda
Konsumsi soda setiap hari dapat menyebabkan produksi sperma menjadi berkurang. Menurut penelitian, kandungan gula di dalamnya dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga memicu peradangan dalam tubuh dan membuat sperma Anda sulit bergerak dan mengganggu proses pembuahan sel telur.
4. Stres
Lelaki yang didera stres berkepanjangan cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih buruk dibandingkan mereka yang senantiasa bahagia. Menurut studi yang dilakukan tim Columbia University, stres dapat mengganggu produksi hormon testosteron sehingga membuat kualitas sperma menjadi menurun.
5. Menyimpan ponsel di saku celana
Paparan radiasi dari ponsel dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma. Selain itu panas dari ponsel juga dapat meningkatkan suhu skrotum yang menghambat produksi sperma. Jadi jika Anda tak bisa lepas dari ponsel pastikan hindari menyimpannya di dalam saku celana Anda.
6. Konsumsi alkohol
Mengonsumsi 25 gelas alkohol selama seminggu dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma sebanyak 33 persen. Menurut penelitian, alkohol adalah racun bagi kesehatan reproduksi. Alkohol dapat menurunkan kadar testosteron sehingga membuat Anda kesulitan memiliki keturunan.
Tag
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Badminton Pria Murah Meriah, Dijamin Anti Cidera
-
5 Ide Kado Hari Guru TK yang Bikin Hati Meleleh, Lebih dari Sekedar Barang!
-
5 Sepatu Lari New Balance Terlaris di Shopee yang Wajib Dibeli: Model Stylish, Performa Oke
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Non Alkohol: Wangi Awet, Salat Tetap Sah
-
TES KEPRIBADIAN: Kamu Alfa, Beta, Omega, atau Sigma?
-
5 Rekomendasi Lipstik Velvet di Bawah Rp50 Ribu: Nyaman dan Mampu Menutupi Bibir Hitam
-
Perpaduan Gaya: Filosofi Jepang dan Spirit Bandung dalam Budaya Sneakers
-
Biodata dan Agama Fina Phillipe, Atlet BJJ Wakili Indonesia di Acara Physical Asia
-
5 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Freezer Besar Tanpa Bunga Es
-
Panduan Lengkap Menulis Surat Lamaran Kerja yang Benar dan Menarik HRD