10. Bettencourt
Jumlah kekayaannya mencapai 360 miliar dolar AS atau Rp 480 triliun. Salah satu perusahaan keluarga Bettencourt adalah L'Oréal.
Pada 1907, Eugene Schueller memulai bisnis legendaris ini. Setelah dia meninggal, putrinya, Liliane Bettencourt mengambil alih, namun tidak menjalankan perusahaan lagi, karena menderita demensia.
Liliane Bettencourt bukan hanya terkaya di Prancis, ia juga janda dan perempuan terkaya di dunia. Ia memegang seluruh total aset keluarganya.
9. Arnault
Bernard Arnault merupakan pemilik saham terbesar dari website Alux. Selain itu, Arnault juga memiliki Dom Perignon, Louis Vuitton, Tag Heuer, dan Bulgari. Dalam usia 67 tahun, Bernard masih bertindak sebagai Chairman dan CEO LVMH. Kekayaannya mencapai 390 miliar dolar AS atau Rp 520 triliun.
8. Cox
Pada 1898, James M. Cox membeli Dayton Evening News. Itulah awal mula bisnis kekaisaran Cox. Saat ini, cucu James mengambil alih bisnis keluarga.
Ia memiliki dan menjalankan Cox Enterprises, yang meliputi Cox Communications dan Cox Media Group. Keluarga Cox juga mengambil tantangan pasar otomotif.
Di bawah Cox Enterprises, mereka menjalankan sebuah situs web untuk perdagangan mobil yang disebut AutoTrader.com. Jumlah kekayaan keluarga ini mencapai 410 miliar dolar AS atau Rp 546 triliun.
7. Cargill-MacMillan
Keluarga ini diperkirakan memiliki aset sebesar 490 miliar dolar AS atau Rp 654 triliun. Cargill Inc merupakan perusahaan swasta terbesar di AS.
Produk dan layanan mereka berkisar mulai dari bio-industri, energi, pertanian, makanan dan minuman, serta segala keperluan farmasi.
William W. Cargill memulai kerajaan bisnisnya pada 1865. Anaknya, John MacMillan, kemudian mengambil alih bisnis pada 1909.
6. Slim Helu
Keluarga ini memiliki total kekayaan hingga 520 miliar dolar AS atau Rp 693 triliun.
Carlos Slim Helu merupakan orang terkaya di Meksiko dan berada pada peringkat keempat dalam daftar miliarder Forbes 2016. Ia memiliki kekayaan sekitar 47 juta dolar AS atau sekitar Rp 60 triliun lebih.
Selain perusahaan telekomunikasi, Carlos juga memiliki saham terbesar dari New York Times, yaitu 17 persen. Ia juga membeli saham mayoritas perusahaan besar lainnya di Amerika Selatan, seperti Grupo Carso dan Grupo Financiero Inbursa.
Carlos bukan hanya orang terkaya di Meksiko, tetapi juga salah satu yang terkuat di dunia. Tahun lalu, Forbes menobatkannya sebagai 15 orang paling kuat di dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sunscreen Lotion vs Spray, Mana yang Lebih Bagus? Ini Kata Dokter Kulit
-
Ramai Skandal Julia Prastini 'Jule', Apakah Istri Selingkuh Harus Dicerai Menurut Islam?
-
Sikap Andre Taulany Bikin Erin Muak, Ini Hukum Bongkar Aib Pasangan di Proses Cerai
-
Sunscreen SPF 100 untuk Apa? Ini Manfaat dan Rekomendasi Produk Terbaiknya
-
Solusi Tampil Stylish Tanpa Sakit Kaki: Intip Rekomendasi Sepatu Ankle Boots Paling Nyaman
-
Makna Mendalam Motif Batik Trimina, Kerap Dipakai Menkeu Purbaya di Acara Penting
-
Cleantha Islan Umur Berapa? Ini Biodata dan Profil Tunangan Teuku Rassya
-
Rahasia Kulit Glowing: Bahan Skincare Sederhana Ini Jaga Hidrasi dan Haluskan Kulit Kasar
-
Momen Bersejarah, Kronologi 20 Oktober Diperingati Jadi Hari Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
-
Bukan Sekadar Diving Biasa: Menguak Kekayaan Spesies Karang di Raja Ampat