Suara.com - Punya kulit sensitif bukan berarti Anda harus terus-menerus menggunakan produk bayi atau kosmetik khusus kulit sensitif yang mungkin mahal harganya. Anda hanya harus tahu bahan-bahan mana yang memicu masalah di kulit Anda dan menghindarinya.
Dilansir dari situs Self, dokter kulit Joel Schlessinger, M.D. mengungkapkan bahwa kulit sensitif dapat diketahui jika Anda selalu bermasalah dengan sebagian besar produk kosmetik yang Anda gunakan, termasuk serum vitamin C, retinol, dan krim peroksida benzoil. gejalanya adalah muncul ruam, bintik merah, atau reaksi negatif lainnya.
Kulit sensitif juga akan tampak lebih kering akibat sulit mempertahankan kelembapan, sehingga Anda mungkin rentan terhadap rasa gatal.
Berikut daftar bahan-bahan yang biasa ada di produk kosmetik yang harus dihindari oleh pemilik kulit sensitif:
1. Pewangi atau parfum
Pewangi adalah bahan kosmetik pertama yang sama sekali tidak dianjurkan oleh dokter kulit untuk pemilik kulit sensitif. "Satu jenis wewangian buatan bisa mengandung 200 atau lebih komponen kimia atau botani yang berbeda, dan kulit Anda bisa bereaksi terhadap salah satu dari mereka," kata Dr. Schlessinger.
Jika Anda memilih produk kosmetik, pilihlah yang memiliki label "bebas parfum" atau "fragrance free". "Label fragrance free berarti tidak ada tambahan wewangian yang ditambahkan ke dalam produk. Tapi, tidak berarti bahwa produk tersebut tidak memiliki aroma, karena bisa jadi aroma muncul secara alami karena bahan-bahan yang lain,” jelas Dr. Schlessinger.
2. Pewarna
Menurut Dr. Schlessinger, paraphenylenediamine (PPD) adalah bahan umum yang ditemukan pada pewarna rambut permanen yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Hasilnya adalah ruam di garis rambut, tengkuk leher, dan di sekitar telinga.
PPD paling sering ditemukan pada pewarna yang lebih gelap. Tapi untunglah, kini ada pilihan pewarna rambut rumahan yang bebas PPD.
3. Pengawet
"Pengawet diperlukan untuk menjaga agar produk kosmetik yang mengandung air tetap segar dan stabil," jelas Dr. Schlessinger. "Beberapa pengawet, seperti paraben, sementara tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan, tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu," katanya.
Baca Juga: Dokter Bimanesh Khawatir Dituntut Kalau Tak Merawat Setnov
Paraben lebih mungkin mengiritasi mereka yang sudah memiliki masalah kulit seperti eksim, psoriasis, dan dermatitis kontak. Bahan pengawet lain yang harus dihindari dalam kosmetik adalah methylisothiazolinone, yang merupakan alergen dengan tingkat bahaya yang tinggi menurut database Environmental Working Group’s Skin Deep.
4. Minyak esensial
Hanya karena produk kosmetik dilabeli dengan tulisan "alami" atau "organik", tidak berarti produk tersebut tidak akan menimbulkan reaksi pada kulit sensitif. "Produk yang dianggap alami sering mengandung bahan-bahan yang mungkin belum teruji," kata Dr. Schlessinger.
5. Sulfat
Bahan seperti sodium laureth sulfate dan sodium laurel sulfate dapat mengeringkan rambut dari minyak alaminya, dan hal yang sama juga berlaku untuk kulit. "Sulfat merupakan agen pembersih yang membantu menciptakan busa yang kaya dan berbuih," jelas Dr. Schlessinger.
"Pada beberapa orang, bahan ini terlalu keras dan dapat mengeringkan kulit dan rambut, serta berkontribusi pada ruam dan noda," katanya.
6. Scrub
Menggunakan produk pengelupasan boleh-boleh saja, tetapi kuncinya gunakan secukupnya. Hindari produk pengelupas yang terlalu kuat. "Saya merekomendasikan pengelupasan kimia dengan asam amino," kata Dr. Schlessinger.
“AFA berasal dari tunas tebu daripada tangkainya dan memberikan pengelupasan yang lebih baik dengan iritasi minimal. Tetapi jika Anda lebih suka menggunakan produk dengan asam glikolat atau salisilat, mulailah dengan persentase yang sangat rendah, dan perlahan-lahan tingkatkan persentasenya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan
-
5 Moisturizer Ringan yang Cepat Meresap di Kulit, Gak Bikin Minyakan dan Lengket
-
Pendidikan Mentereng Lita Gading, Pantas Berani Sentil Anggota DPR Lulusan Paket C
-
Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Kapan? Tawaran Gaji Menggiurkan