Suara.com - Mengencangkan kulit untuk menghambat proses penuaan merupakan salah satu perawatan wajah yang dianggap paling penting bagi sebagian orang. Tak heran bila banyak klinik kecantikan dan estetika menawarkan perawatan ini.
Salah satunya, perawatan Ultherapy yang ditawarkan oleh Jakarta Aesthetic Clinic (JAC). Pendiri JAC, dr Olivia Ong mengatakan bahwa Ultherapy merupakan perawatan yang menggunakan teknologi Micro Focus Ultrasound atau energi gelombang suara.
Jika biasanya, teknologi ini hanya dimanfaatkan untuk melakukan ultrasonografi (USG), di JAC, teknologi tersebut digunakan sebagai salah satu cara untuk merangsang produksi kolagen baru yang pada akhirnya bermanfaat pada pengencangan wajah secara keseluruhan.
"Perawatan ini sebenarnya termasuk sesuatu yang baru. Mengencangkan dan merangsang produksi kolagen tanpa suntik, tanpa benang, tanpa memasukan sesuatu ke dalam kulit, tapi hasilnya kolagen secara alami mulai terproduksi, akhirnya kulit menjadi kencang," ujar dia saat suara.com temui beberapa waktu lalu.
Cara kerjanya sendiri, kata Olivia Ong, menjelaskan bahwa nantinya teknologi tersebut menghantarkan panas secara mikro ke dalam lapisan kulit. Alat tersebut bisa mendeteksi bagian kulit yang produksi kolagennya mulai menurun.
Setelah itu, Ultherapy akan bekerja dengan cara menembakkan panas ke bagian tersebut secara tepat, sehingga pada akhirnya kolagen mengalami pemecahan atau penguraian dan terbentuk bagian baru yang lebih tebal dan kuat.
"Suhu panasnya sekitar 60-70 derajat celcius, tetapi panasnya tidak dipermukaan kulit, namun di kedalaman 4,5 mm sampai 1 mm dan sangat presisi," ungkap dia.
Olivia Ong mengatakan, kedalaman 4,5 mm memang sesuai dengan posisi kolagen yang berada di di dalam kulit. Dengan pemanasan dari alat Ultherapy, kolagen akan dirangsang untuk diproduksi lebih banyak.
Selain mengencangkan kulit, terapi ini juga efektif untuk membentuk wajah.
Baca Juga: Tangkal Hoax di Medsos, Tim Kampanye Jokowi Latih Tim Siber
Meski begitu, Olivia Ong menekankan bahwa struktur dan kondisi kulit setiap orang berbeda-beda. Sehingga perawatan ini pun disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Setelah perawatan pun, kata dia, ada pasien yang harus kembali dalam dua minggu kemudian untuk memperbaiki strukturnya, ada pula yang harus kembali setelah satu tahun setelah perawatan dilakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan