Suara.com - Hari Perempuan Internasional, No untuk Tanggapan Tabu Menstruasi.
Perempuan menstruasi masih tabu dibicarakan dan sering kali mendapat diskriminstif di beberapa tempat. Dalam rangka Hari Perempuan Internasional 2019, PBB mengeluarkan seruan keras untuk menghapus anggapan tabu terhadap kesehatan menstruasi.
adakah diantara kamu yang masih merasa sering menerima perlakuan diskriminatif saat menstruasi?
Tujuh pakar hak-hak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan seruan keras untuk menghapus anggapan tabu terhadap kesehatan menstruasi, Selasa (5/3/2019) kemarin. Anggapan tabu ini masih menyerang beberapa perempuan di banyak belahan dunia sehingga perlu ada tindakan nyata untuk mengakhiri diskriminasi yang melemahkan perempuan itu.
''Norma-norma sosial-budaya, stigma, kesalahpahaman, dan tabu yang berbahaya terhadap menstruasi terus menyebabkan pengucilan dan diskriminasi perempuan dan anak perempuan,'' kata pakar hak asasi manusia independen, menjelang Hari Perempuan Internasional, dikutip dari situs resmi un.org, Selasa (5/3/2019).
Para ahli mengatakan, di beberapa negara, wanita yang sedang mengalami menstruasi selalu dianggap 'terkontaminasi dan tidak murni' dan sering dibatasi serta dilarang untuk melakukan kegiatan tertentu, seperti menyentuh air atau memasak, menghadiri upacara keagamaan dan budaya, atau kegiatan masyarakat lainnya.
Perempuan yang sedang haid bahkan ada yang dibuang ke sebuah tempat terbuka atas nama adat. Para wanita yang menjadi korban pun menderita kedinginan dan isolasi yang sering kali menyebabkan risiko penyakit serta serangan mengancam jiwa.
Situs resmi PBB menuliskan, banyak perempuan tak mempunyai privasi untuk membersihkan diri, akses ke toilet yang aman dan bersih, atau bahkan fasilitas sanitasi yang terpisah di tempat kerja, di ruang kelas, atau di lembaga publik lainnya.
Selain itu, produk-produk sanitasi yang higienis seringkali terlalu mahal, bahkan tidak bisa digunakan banyak perempuan, terutama yang hidup dalam kemiskinan dan situasi krisis. Kebijakan negara pun jarang yang mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Disambut Takbir Allahuakbar ke Persis, Prabowo Nongol dari Sunroof Mobil
''Stigma seputar menstruasi mempunyai dampak kesehatan yang signifikan pada kesehatan perempuan dan anak perempuan,'' tegas para ahli.
Mereka juga menunjukkan bahwa masalah serius terkait menstruasi sering diabaikan. Alasannya, perlu beberapa tahun untuk mendiagnosis endometriosis dan dismenore, gangguan nyeri yang bisa memengaruhi kesuburan.
Akibat stigma dan kurangnya pendidikan seksual, pengetahuan soal menstruasi pun masih terbatas.
Di samping itu, beberapa negara juga masih menilai jika seorang perempuan sudah memasuki siklus pertama menstruasi, berarti dia sudah siap menikah. Perspektif ini menyebabkan peningkatan pada risiko kehamilan remaja dan membatasi pendidikan serta peluang kerja anak perempuan.
Para ahli menyatakan, ''Perubahan global dalam budaya dibutuhkan untuk menghormati menstruasi, mengakuinya sebagai masalah hak asasi manusia, dan menghapus diskriminasi, rasa malu, serta stigma yang terlalu sering melekat pada kesehatan menstruasi.'' Selamat Hari Perempuan Internasional untuk semua perempuan di mana pun berada. (HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Gandeng Kreator Konten: Setiap Pembelian Sepatu Kini Donasi Rp50 Ribu untuk Buku Anak di Lombok
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja