Suara.com - Perempuan di seluruh dunia sedang memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day yang jatuh pada 8 Maret setiap tahun.
Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada 28 Februari 1909 di New York, Amerika Serikat (AS) dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis AS.
Lebih dari satu abad berlalu dan para perempuan masih harus menempuh jalan panjang untuk meningkatkan pemenuhan hak mereka. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan.
Nah, berikut beberapa alasan kita perlu merayakan Hari Perempuan Internasional.
1. Anak perempuan masih menjadi subyek diskriminasi
Pendidikan sangat penting untuk pembangunan dan merupakan salah satu alat paling ampuh untuk memutus siklus kemiskinan dan diskriminasi gender. Namun di banyak negara, pendidikan anak perempuan masih tidak dianggap sama pentingnya dengan pendidikan anak laki-laki.
2. Kekerasan pada perempuan masih dianggap biasa
Kekerasan terhadap perempuan masih kerap mengisi berita utama di media massa. Hal ini lantaran masih banyak orang yang menganggapnya 'lumrah'. Perempuan kerap dilecehkan secara seksual di tempat kerja dan tidak merasa aman saat jalan-jalan bahkan ketika bermedia sosial sekalipun.
3. Perempuan masih berjuang sendiri
Baca Juga: Duh, Diet Karbo Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Walaupun kesulitan dan rintangan terus dihadapi perempuan di mana pun, mereka membuat sejarah dan terus membela hak-hak mereka. Hal itu pun berdampak pada tingkat komunitas, nasional, dan global.
Masih ingat dengan pemenang hadiah perdamaian, Malala Yousafzai? Dia dengan berani terus berkampanye untuk pendidikan anak perempuan, setelah ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata Taliban dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Namun seberani apapun perempuan, mereka tentu tetap membutuhkan dukungan lingkungan sekitarnya. Jadi, sudah siap ikut merayakan Hari Perempuan Internasional?
Berita Terkait
-
Intoleransi dan Radikalisme terhadap Perempuan: Kekerasan Sistemik yang Tak Bisa Diabaikan
-
Intoleransi dan Radikalisme Gender: Kekerasan Sistemik yang Mengancam Perempuan
-
Rayakan International Womens Day, WEWAW Ajarkan Guru PAUD Membuat Materi Belajar dengan AI
-
Gaya Kece Rihanna saat Baru Saja Melahirkan, Glamor dengan Kalung Emas dan Mutiara
-
EIGER Women Rayakan Hari Perempuan Internasional di Tiga Kota, Berbagi: Dari Perempuan Untuk Perempuan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Kopi: Eksplorasi Rasa dan Gaya Hidup di Cafe Brasserie Expo 2025
-
5 Pesantren Modern Terbaik di Indonesia Beserta Estimasi Biaya Masuknya
-
5 Rekomendasi Serum Bulu Mata Terbaik agar Lentik, Pernah Coba?
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Boleh Mengundurkan Diri? Simak Aturan dan Konsekuensinya
-
5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Mencerahkan Wajah Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Shio Paling Beruntung di Oktober 2025, Karier hingga Asmara Mulus
-
Terpopuler: Ranking Kampus Gibran di Dunia Terungkap, Pemilik Akun Bjorka Dibekuk Polisi
-
Siap-Siap, Festival Gaya Hidup Terbesar Jakarta Bakal Hadir: Ada 700+ Tenant dan Bintang K-Pop!
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis