Suara.com - Berawal dari Pulau Kosong Kini Tempat Ini Jadi Wisata Favorit.
Pulau Pari merupakan salah satu pulau yang berada di Kabupaten Kepulauan Seribu. Awalnya, ini adalah pulau kosong tak berpenghuni. Pulau yang awalnya tak memiliki nama ini ditemukan oleh sebuah keluarga dari Tangerang.
Pada zaman penjajahan Belanda keluarga itu melarikan diri ke Pulau Pari untuk menghindar dari kerja paksa pemerintahan colonial Belanda. Namun itu tak berlangsung lama, karena kondisi berganti setelah penjajahan Belanda tumbang dan digantikan oleh penjajahan Jepang yang akhirnya pulau ini ditemukan.
Dinamakan Pulau Pari karena di wilayah lautnya yang dangkal terdapat banyak ikan Pari. Pulau Pari pun mulai mengalami perkembangan setelah Indonesia merdeka. Jumlah penduduknya mengalami pertumbuhan dan wilayahnya pun berkembang. Bahkan kini Pulau Pari menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Kepulauan Seribu.
Menurut Ketua Rukun Warga (RW) Pulau Pari, Sahrul Hidayat, perkembangan wisata pulau berpenghuni sekitar 1300 jiwa ini berkembang pada 2014 meski sudah dibuka sejak 2010. Alasan wisatawan senang ke Pulau Pari karena dekat dari Kota Jakarta.
Di pulau yang terdiri dari sekitar 300 kepala keluarga (KK) ini sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai neyalan. Namun, Sahrul menuturkan warganya terkadang menajalani dua pekerjaan berbeda dalam satu pekan.
“Setengah-setengah. Senin sampai Kamis biasanya menjadi nelayan, kemudian Jumat-Minggu mereka untuk wisata. Begitu pula yang perempuan, hari biasa membuat kerajinan, akhir pekan menjual kerajianan atau menyiapkan catering untuk wisatawan,” jelasnya.
Untuk sampai ke Pulau Pari, pengunjung bisa berangkat dari beberapa titik. Pertama dari Dermaga Marina Ancol menggunakan speed boat dengan waktu tempuh 90 menit. Selanjutnya dari Muara Angke dan Pelabuhan Cituis Tangerang menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh sekitar 120 menit.
“Kalau mau menikmati fasilitas enak berangkat naik speed boat, sampainya juga lebih cepat,” ujar Sahrul saat berbincang dengan Suara.com belum lama ini di Pulau Pari.
Baca Juga: Kepingan Surga di Yogyakarta itu Bernama Pantai Widodaren
Sesampainya di dermaga Pulau Pari, wisatawan bisa mencari penginapan. Penting diketahui, di pulau ini Anda hanya bisa menyewa kamar di rumah warga alias homestay. Jadi jangan berharap bisa menemukan hotel atau resort. Untuk biaya sewa sangat terjangkau, mulai dari Rp 300.000 - Rp 700.000 per malam.
Untuk berkeliling Pulau Pari, wisatawan bisa menyewa sepeda. Dengan biaya sewa sekitar Rp 35.000 per hari, Anda sudah puas berkeliling pulau dan menyambangi pantai-pantai yang ada di Pulau Pari.
“Biasanya ketika sampai tamu disuguhkan welcome drink berupa satu butir kelapa muda, kemudian diajak ke penginapan untuk siap-siap snorkelling, lalu makan siang menikmati hidangan laut di pantai. Setelah itu acara bebas, bagi yang ingin keliling naik sepeda. Sore harinya ada hiburan, lalu ke hutan mangrove untuk siap-siap menikmati sunset, malamnya istirahat sejenak di homestay, dan makan malam lagi di pantai. Pagi harinya checkout lalu ke dermaga untuk melihat sunrise sebelum pulang,” kata Sahrul.
Sahrul mengungkap, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pari ada sekitar puluhan ribu per tahun. Biasanya ramai pada musim liburan, seperti tahun baru dan Lebaran.
Di Palau Pari ada beberapa pantai yang menjadi favorit wisatawan. Yaitu pantai pasir perawan yang berpasir putih dari laut jernih, pantai bintang yang banyak terdapat bintang laut, pantai lipi yang menawarkan pemandangan sunset indah, jelajah hutan mangrove yang kerap dijuluki sungai Amanzonenya Pulau Pari. Semua itu hanya mematok biaya masuk Rp 500.000.
“Selain pesona keindahan alam, yang wisatawan senang dari Pulau Pari adalah kuliner yang murah, terutama gorengan. Di sini kalau sore banyak warga yang menjual gorengan, ada bala-bala, sukun goreng, ubi yang dijual murah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
7 Taman Nasional Paling Memukau di Indonesia, Wajib Kamu Kunjungi
-
Nafkah Iddah dan Mut'ah Diberikan Berapa Lama? Erin Minta Rp1 M dari Andre Taulany
-
Promo Superindo Hari Ini 5 November 2025: Cek Katalog Super Hemat Terbaru!
-
Latar Belakang Giorgio Antonio, Temen Dekat Sarwendah yang Punya Bisnis Mentereng
-
5 Rekomendasi Bedak dengan Kandungan Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam di Usia 40 Tahun
-
Dari Meme Kampus ke Jaringan Kreator Raksasa Asia Tenggara, Kok Bisa?
-
Kerjanya Jalan Kaki Keliling Kota, Berapa Gaji Petugas Google Maps?
-
Ramalan Zodiak 5 November 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karir, dan Keuangan
-
Giorgio Antonio Umur Berapa? Pengusaha yang Dekat dengan Sarwendah
-
Ramalan Zodiak Leo di Bulan November 2025: Siap-siap Kabar Tak Terduga