Suara.com - Ribuan pejalan kaki menyisir jalanan di tengah perkotaan Jepang dengan begitu tergesa. Semuanya terlihat begitu sibuk dengan tujuannya masing-masing.
Sesekali mereka tampak membuka obrolan dengan seorang teman, sesekali pula mereka membaca koran ketika lampu merah menyala. Lantas menyebar bak semut hitam kala rambu lalu lintas mempersilahkan semua orang melanjutkan perjalanan.
Potongan adegan di tengah perkotaan Jepang ini barangkali pernah kamu saksikan di beraneka paltform digital. Utuh maupun sekelebat.
Tradisi berjalan kaki yang tak hanya membuat Jepang pantas dinobatkan sebagai salah satu negara tersibuk di dunia namun juga negara dengan tradisi berjalan kaki paling militan.
Lantas, pernahkah terbesit olehmu mengapa masyarakat Jepang memiliki tradisi berjalan kaki sedemikian militan dan cepat?
Berikut Suara.com sajikan 5 alasan mengapa masyarakat Jepang berjalan kaki dengan begitu cepat. Apa saja?
Menghargai waktu
Memiliki kebiasaan menghargai waktu yang ditempa sejak dini, membuat masyarakat Jepang terbiasa melakukan segala aktivitas mereka dengan kesigapan tingkat tinggi. Hal ini terlihat salah satunya dari cara mereka berjalan dengan begitu cepat.
Sebab tak ingin terlambat, mereka pada umumnya tak akan menyia-nyiakan waktu saat berkegiatan.
Baca Juga: Menyibak Keelokan Rumah Gassho-Zukuri di Desa Shirakawa-go Jepang
Kerap memiliki kesibukan
Selesai melakukan satu aktivitas tak lantas membuat masyarakat Jepang berdiam, mereka terbiasa bergerak cepat melakukan aktivitas lainnya.
Sebab mobilitas yang tinggi, mereka kerap berjalan begitu cepat.
Anti ketinggalan kereta
Nyaris sebagian besar masyarakat Jepang menggunakan kereta sebagai moda transportasi utama.
Sebab di Jepang mobil berikut bahan bakarnya dijual dengan harga yang begitu mahal. Lantas kereta menjadi solusi terbaik untuk menghubungkan masyarakat Jepang kemana pun.
Berita Terkait
-
Analisa Netizen, Terungkap Alasan Koran Jepang Crop Foto Prabowo
-
Sinopsis Blonde, Film Jepang Terbaru Takanori Iwata dan Tamaki Shiratori
-
Kontroversi Foto Prabowo Dicrop Koran Jepang: Alasan dan Respons Publik
-
Bangga Sejajar Putin & Kim Jong Un, Eh Foto Prabowo Malah 'Dihapus' Koran Jepang!
-
Sinopsis Cant Cry With Your Face, Film Kyoko Yoshine dan Kaito Takahashi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya