Suara.com - Kampung Berua di Makassar, Sulawesi Selatan bukanlah kawasan wisata yang padat merayap.
Sebab untuk mengunjunginya tidaklah mudah, tidak banyak wisatawan yang tahu keberadaan surga tersembunyi di Makassar ini.
Hanya ada satu jalan masuk menuju kampung nan dikelilingi perbukitan kapur tersebut, yakni dengan menyisir Sungai Pute.
Saat melintasi perairan Sungai Pute, taklah sulit untuk sekejap takjub oleh lanskap alam Kampung Berua yang dipagari gugusan bukit karst nan menakjubkan, hutannya yang ditumbuhi daun nipah dan tanaman bakau yang eksotis serta tumbuhan hijaunya yang menyegarkan mata.
Bukit karst ini berdiri gagah di antara hamparan sawah hijau dengan tekstur batunya yang unik. Kawasan karst dan segenap panoramanya ini kemudian akrab dijuluki penduduk setempat sebagai Rammang-rammang.
Jika kamu mengunjungi kawasan bebatuan karst terbesar ketiga di dunia ini pada pagi hari, maka akan kita dapati lanskap alam Rammang-rammang nan begitu agung dengan balutan kabut awannya nan memesona.
Selain Rammang-rammang, Sulawesi Selatan terkenal memiliki deretan destinasi wisata magis nan menakjubkan. Beberapa di antaranya dihimpun Suara.com di sini. Apa saja?
Gunung Bulusaraung
Menjulang dengan ketinggian 1.535 meter di atas permukaan laut, Gunung Bulusaraung berdiri menawarkan lanskap alamnya nan memesona.
Gunung yang berada di Desa Tompio Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep ini merupakan salah satu spot favorit para pendaki di Sulawesi Selatan.
Betapapun tak setinggi gunung-gunung langganan para pendaki di Indonesia lainnya, tak sedikit wisatawan rela menjajal Gunung Bulusaraung demi menyimak pesona alam dan hamparan awan di puncaknya.
Sepanjang jalur pendakian, kita akan menemukan bermacam tumbuhan dari pohon rotan, kelapa hingga kemiri. Tak hanya itu, kita juga bertemu ragam fauna macam musang, kera hitam dan puspa ragam kupu-kupu.
Medannya yang dipenuhi bebatuan yang cukup terjal menguji ketahanan fisik para pendaki lho.
Podang-podang cadi
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, tepatnya di kawasan gugusan Kepulauan Spermonde, Pulau Podang-podang Ca’di membentang.
Berita Terkait
-
Wujudkan Aksi Nyata Berkelanjutan, Telkom Lanjutkan GoZero% di Makassar
-
Petualangan Seru di Jatim Park 2: Destinasi Wisata Wajib di Malang
-
Pernah Latih Ivar Jenner hingga Georginio Wijnaldum, Sosok Ini Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
PSM Makassar Siap Bangkit Lawan Arema FC, Ahmad Amiruddin Ungkap Progres Tim Menjelang Laga Berat
-
Misteri Hilangnya Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas Turunkan KN SAR 104 Kamajaya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
5 Zodiak yang Cocok dengan Sagitarius, Siapa yang Bisa Mengimbangi Jiwa Petualang Ini?
-
Cara Beli Foto di FotoYu, Ini Tips untuk Temukan Wajahmu dengan Mudah
-
Berapa Gaji Pesulap Merah? Tantang Alumni Lirboyo Buktikan Santet, Siap Kasih Rumah Cash
-
Siapa Dean Fujioka? Resmi Cerai dengan Putri Bos Sido Muncul Vanina Amalia Hidayat
-
Tren Baru Tanggung Jawab Sosial: Saat Perusahaan Tak Lagi Sekadar Donasi, tapi Ubah Perilaku
-
AC Bocor saat Musim Hujan? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Siapa Calista Amore? Calon Dokter Minta Maaf usai Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah
-
Lirik Lagu Hari Santri 2025 Lengkap dengan Makna Logo Pita Cakrawala
-
Ratusan Anak Muda Bahas Solusi Dunia di Bali: Dari Krisis Lingkungan hingga Kemanusiaan
-
Perjalanan Spiritual Clara Shinta dan Lexa, Sama-Sama Mualaf sebelum Menikah