Suara.com - Pemerintah Siap Buka Ajang Pencarian Bakat Nasional
Bakat-bakat yang dikaruniai kepada anak-anak Indonesia, bersiaplah, karena sebentar lagi "ajang pencarian bakat" versi pemerintah bakal hadir dengan nama badan talenta nasional untuk mencari kalian para SDM berkualitas, yang tentunya bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Begitu banyak bakat-bakat dan prestasi pemuda dan pemudi di tanah air. Namun, sering kali bakat atau prestasi tersebut luput dari perhatian pemerintah, sehingga mayoritas bakat itu tidak berkembang, sehingga tidak sedikit anak-anak muda berprestasi dibajak perusahaan-perusahaan di luar negeri.
Melihat fenomena tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan saat ini pihaknya bekerja sama dengan Bappenas, merancang manajemen talenta nasional, untuk mengembangkan dan mengelola talenta terbaik dari berbagai sektor secara sistematis dan terorganisir.
Manajemen talenta tersebut diharapkan menghasilkan anak-anak Indonesia dengan masing-masing bakat yang hebat dan akan dikelola oleh negara. Hal tersebut, kata Moeldoko, sejalan dengan fokus pemerintah yaitu SDM Unggul dan Indonesia maju.
Menurutnya, sudah pasti bakat generasi penerus bangsa ini akan bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain itu, ia yakin anak-anak tersebut nantinya akan bisa bersaing secara global dengan anak-anak dari negara maju lainnya.
“Target jangka panjangnya, tadi saya katakan, bahwa melalui talenta dari berbagai bidang ini nanti bisa me-leverage jadi faktor pengungkit satu upaya pertumbuhan ekonomi karena daripada nanti anak-anak hebat kita yang punya intelektual dibajak terus, kan mending kita besarkan di Indonesia, nanti akan tumbuh start up baru yang jumlahnya semakin besar,” ungkap Moeldoko di Jakarta, beberapa waktu lalu seperti mengutip VOAIndonesia.
Badan manajemen talenta ditargetkan akan terbentuk pada tahun 2020. Meski begitu, Moeldoko belum secara spesifik menjelaskan akan seperti apa badan yang akan menjaring bakat terbaik anak muda itu nantinya. Hingga saat ini pihaknya masih mematangkan desain dan konsepnya.
“Sedang kita kaji. Ada alternatif-alternatif ya, bisa dibentuk satu badan talenta nasional, bisa juga nanti bersifat ad hoc atau ditempelkan di salah satu organisasi, kita sedang kaji mana yang lebih tepat, kita komunikasikan dengan Menpan RB dengan Pak Bambang Brodjo (Bappenas) mana yang lebih tepat,” jelasnya.
Baca Juga: Jebolan Ajang Pencarian Bakat, Trio Pria Rilis Lagu Kisah
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, yang tidak kalah penting dari manajemen talenta nasional ini, pemerintah harus memperhatikan kelangsungan hidup setelah nantinya bakat-bakat tersebut menurun seiring bertambahnya usia atau pensiun.
Ia mencontohkan, atlet. Banyak atlet Indonesia yang pada masa pensiun hidup dalam keprihatinan dan tidak diperhatikan negara. Padahal, para atlet sudah menyumbang medali emas bagi negara. Maka dari itu, ia mengharapkan di manajemen talenta nasional ini nantinya, juga memikirkan keberlangsungan bakat-bakat anak muda Indonesia ini, misalnya memberi beasiswa pendidikan di perguruan tinggi bagi para atlet sehingga, bagi atlet yang sudah pensiun, bisa memiliki keterampilan yang berbeda untuk menyambung hidup.
“Yang paling penting adalah bukan institusinya, tapi bagaimana talent-talent itu bisa diperhatikan satu per satu dan dikawal benar perkembangannya, dia mengikuti pendidikan di institusi yang terbaik kemudian bagaimana karir developmentnya sebagai atlet, atau sebagai pemusik segala macam dan juga harus dipikirkan setelah, katakan masa jayanya sebagai atlet atau musisi itu sudah menurun,” jelas Bambang.
Salah satu anak muda berbakat dalam industri digital, Tyovan Ari Widagdo, mengapresiasi langkah pemerintah dalam membentuk manajemen talenta tersebut. Tyovan, yang berasal dari Wonosobo, mengakui dalam industri digital, masih sulit mencari anak-anak muda terbaik lulusan IT dari Indonesia. Padahal lulusan IT di Indonesia terbilang cukup banyak.
Lelaki yang sedang mengembangkan platform untuk sekolah bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Korea, Jepang dan lain-lain secara online ini berharap, adanya manajemen talenta nasional ini bisa menemukan dan mengembangkan anak muda Indonesia dalam bidang IT dan juga bidang lainnya.
“Kesulitan yang kami alami itu ketika ingin menemukan talenta-talenta engineer atau programmer dan sebagainya. Sampai hari ini masih bajak membajak, supply dan demand-nya tidak seimbang. Lulusan IT banyak cuma yang memiliki kualitas, mungkin tidak sampai 30 persen. Lulusan IT banyak, cuma yang bisa sedikit. 70 persen lulusan IT larinya kerja di bank misalnya atau di mana saja. Kalau dari sisi kami, talenta kesulitannya di situ. Itulah kenapa profesi engineer menjadi profesi dengan gaji tertinggi di Indonesia, gaji engineer yang baru lulus kuliah kalau dia punya grade A, bisa mungkin sekitar 10-15 juta, itu baru lulus kuliah. Itu pun masih sulit mencari talenta engineer itu tadi. Ini problem yang dialami semua industri digital. Tapi kami berupaya ikut membangun ekosistemnya juga, seperti melakukan pelatihan dan sebagainya,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
10 Sunscreen Lokal Terbaik dengan Formula Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan