Eni menyebut, ada koleksi yang dianggap mistis yaitu berupa benda santet. Misal seperti Nini Towok itu menjadi ketertarikan sendiri bagi pengunjung dan jaelangkung.
Eni menjelaskan, Jelangkung yang ada di museum ini diperoleh dari Surabaya pada tahun 1999. Barang tersebut berupa permainan untuk mendatangkan roh yang dapat dipakai untuk mencari informasi tentang diagnosa penyakit dan jenis pengobatannya.
"Boneka ini dipegang oleh dua anak yang masih suci dan dipandu oleh seorang pawang. Jawaban dari semua pertanyaan dituliskan pada sehelai kertas dengan batu tulis," jelasnya.
Sementara untuk Nini Towok diperoleh dari Surabaya pada tahun 1999. Permainan ini bersifat Magis dilakukan dengan maksud sebagai usaha menjaga keselamatan Desa menolak balak dan hal-hal lain semacamnya.
"Itu dilakukan melalui jalan spiritual. Oleh karena itu pelakunya bukan anak muda melainkan orang yang sudah tua. Tapi bisa juga dipakai sebagai mainan tradisional anak-anak," imbuhnya.
Satu lagi yang ada di museum ini yaitu berupa foto Nyi Roro Kidul. Penampakan orbs, penampakan telapak tangan di museum islam istambul Turki dan penampakan di Pantai Parangtritis. Menurut Eni hal itu juga membuat museum ini terkesan mistis.
"Mungkin itu yang membuat museum ini mistis. Tapi itu memang menunjukkan yang berhubungan dengan jiwa raga, itu ada yang nggak masuk akal tapi itu ada. Mau di buktikan secara empiris itu susah. Kalau nyi Roro kidul itu mungkin aksesoris," ujarnya.
Eni pun berpesan kepada masyarakat atau siapapun yang telah mengetahui cerita tentang museum santet atau Museum Kesehatan ini untuk tidak takut akan hal-hal yang memang berbau mistis.
Pasalnya museum ini bisa untuk edukasi, riset, dan juga rekreasi, kami juga menyediakan kesempatan kepada akademisi atau masyarakat luas untuk melakukan penelitian
Baca Juga: Usai Syuting di Hutan, Angela Lee Sering Alami Gangguan Mistis
"Sebetulnya, kami bukan museum santet seperti apa yang disampaikan masyarakat. Museum ini museum kesehatan. Silahkan datang ke kami tidak seram, mengandung mistis. Jadi di museum kami tidak semata-mata untuk koleksi santet yang dikenal masyarakat selama ini," tuturnya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
5 Bedak Tabur yang Bagus untuk Sehari-hari, Wajah Bebas Kilap dan Pori Tersamarkan
-
Perjalanan Karier Rahmad Pribadi Mendorong Pertanian Modern di Indonesia
-
5 Parfum Miniso Awet untuk Kondangan, Semakin Berkeringat Makin Wangi
-
'Botox Alami' Jadi Perbincangan, Apakah Efektif?
-
7 Sepatu Trail Running Lokal Terbaik Harga Rp300 Ribuan, Siap Taklukkan Medan Liar!
-
Menteri Perdagangan di Talk Show JMFW: Kolaborasi Dengan E-commerce Jadi Kunci Perluas Pasar UMKM
-
Punya Karakter Rasa Unik, Kopi Indonesia Jadi Sorotan di Tingkat Internasional
-
5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
-
7 Parfum Pria Aroma Vanilla yang Unik dan Berkarakter, Wangi Semerbak Meninggalkan Jejak
-
5 Lipstik Ombre yang Bagus untuk Bibir Hitam agar Cerah dan Segar