Suara.com - Ajang pameran seni Biennale Jogja 2019 sudah digelar sejak Minggu (20/10/2019) silam. Meski begitu, pembukaan instalasi seni yang berada di Kampung Jogoyudan baru dilaksanakan pada Selasa, 29 Oktober 2019 kemarin.
Di tahun 2019 ini, Biennale Jogja mengambil tema 'Do we live in the same PLAYGROUND?' yang berfokus pada isu "pinggiran".
Salah satu instalasi konseptual yang merepresentasikan isu "pinggiran" tersebut dinamai Hotel Purgatorio. Intalasi karya seniman Yoshi Fajar tersebut dibangun di site spesifik RW 10 Kampung Jogoyudan.
Instalasi ini sendiri dibuat dalam rangka "menantang" konsep hotal yang standar, memusat, dan bersifat korporasi.
Lewat Hotel Purgatorio ini, Yoshi Fajar ingin menekankan bahwa setiap orang bisa memiliki otoritas dalam membangun hotel (ruang) mereka sendiri.
Karya Hotel Purgatorio sendiri dikerjakan dalam waktu 3 hari, dengan material dari sumbangan individual hingga material bekas pakai.
Selama Biennale Jogja XV 2019 berlangsung, Hotel Purgatorio sendiri akan dikelola secara profesional oleh pemuda RW 10 Kampung Jogoyudan. Para pemuda ini berperan sebagai tuan rumah penginapan sekaligus bertanggung jawab untuk mempublikasikan Hotel Purgatorio lewat jaringan Airbnb.
Pada Selasa (29/10/2019) kemarin, acara sarasehan dan pembukaan Hotel Purgatorio pun resmi digelar. Acara ini dihadiri pemuda-pemudi Jogoyudan, ketua RT dan RW setempat, Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Aris Eko Nugroho, dan staff ahli Gubernur Yogyakarta Drs. Tri Mulyono.
Selain itu, seniman Yoshi Fajar dan kurator Biennale Jogja XV Arham Rahman juga turut hadir untuk memberikan penjelasan.
Baca Juga: Kisah Dian 'Ultraman' Merasakan Jadi Buruh Sebulan di Biennale Jogja 2019
Lewat sarasehan ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi untuk menciptakan kawasan lingkungan yang dapat dijadikan ruang publik.
Kawasan Kampung Jogoyudan sendiri dipilih sebagai situs pembangunan Hotel Purgatorio bukan tanpa alasan.
Untuk lebih memaknai tema "pinggiran", Kampung Jogoyudan dipilih karena letaknya yang berada di pinggiran kota.
Tidak hanya itu, selama ini masyarakat juga kurang tahu detail lokasi Kampung Jogoyudan karena tempatnya yang sempit.
Dengan hadirnya Hotel Purgatorio, diharapkan potensi kampung Jogoyudan dari sisi lokasi hingga kemampuan warganya pun dapat lebih dikenal. Ditambah, pembangunan hotel ini juga melibatkan masyarakat sekitar.
Salah satu contohnya adalah workshop Damar Kurung, yang mengajak anak-anak warga sekitar untuk melukis lampion dengan berbagai gambar aktivitas di kampung Jogoyudan seperti berjualan, memanding, dan lain-lain.
Berita Terkait
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Menjajaki Kawruh: Seni, Desa, dan Kembali Membaca Diri dalam Biennale Jogja 18
-
Menghabiskan Libur Lebaran dengan Berwisata ke Lighting Art Kota Tua Jakarta
-
Seniman The Mogus Hadirkan Karya Seni Rajut Raksasa di Lobby Hotel Bintang Lima Ini
-
Dukung Wisata Jakarta, Kawasan TOD Blok M Hadirkan Instalasi Seni Tanah Antah Berantah dari Plastik
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Fakta Primus Yustisio Bongkar Borok LPDP: Beasiswa Hanya untuk Kalangan Tertentu?
-
Berapa Gaji PPPK Lulusan S1, Beneran Beda dengan Lulusan D3?
-
Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Bareng Pasangan, Obat Rindu untuk Pejuang LDR
-
Terpopuler: Gaji PMO Koperasi Merah Putih hingga Biaya Berobat di Mount Elizabeth
-
Hari Literasi Internasional: Gubernur Jakarta Ajak Anak-Anak Cinta Membaca Sejak Dini
-
Intip 13 Properti Eko Patrio di LHKPN yang Tembus Rp166 M, Pilih Ngontrak usai Rumah Dijarah
-
5 Artis Berobat di Mount Elizabeth Singapura, Ada yang Bayar Rp195 Juta per Malam!
-
Menteri Ekonomi Kreatif: Dukungan Swasta Vital untuk Industri Kreatif Indonesia Go Global!
-
8 Website Edit Foto AI Gratis Selain Gemini, Gak Perlu Repot-Repot Instal Aplikasi