Suara.com - Selingkuh bisa meninggalkan luka mendalam. Bukan hanya pasangan yang dikhianati, anak-anak pun kerap jadi korban.
Melansir Keepo.me, Jumat (31/1/2020), seorang pria di Tai'an, Jiangsu, China, meninggal dunia karena serangan penyakit. Ironisnya, setelah meninggal, dia justru mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari anaknya.
Dalam sebuah video yang juga ditayangkan di Shin Chew Daily, terlihat sekelompok orang bergegas masuk ke sebuah kuil dan membuka peti mati. Tak disangka, mereka mengeluarkan jenazah pria itu dari peti mati lalu memukulinya.
Mereka tampak marah dan berteriak, "Kau jahat selama hidupmu. Saat kau meninggal, aku tidak akan membuatnya menjadi lebih baik!"
Menurut warga setempat, pria yang meninggal ini memiliki satu anak laki-laki dan dua anak perempuan. Saat mereka masih kecil, pria itu selingkuh dan meninggalkan keluarganya.
Parahnya, pria itu memilih hidup bersama pacarnya di desa yang sama selama lebih dari 40 tahun. Dia juga diketahui tidak pernah membantu memenuhi kebutuhan keluarganya semasa hidup.
Setelah pria yang tidak disebutkan namanya itu meninggal, sang selingkuhan langsung mengambil sertifikat kematiannya. Dia lalu seenaknya meminta anak-anak pria itu untuk membayar biaya pemakaman.
Hal itulah yang diduga kuat membuat anak-anak si pria sangat kesal. Mereka tidak mengerti kenapa harus dibebani hal seperti itu.
Apapun alasannya, insiden itu tentu saja menimbulkan kekacauan parah. Video terkait juga jadi viral di media sosial dan mengundang kontroversi di kalangan warganet.
Baca Juga: Skandal Selingkuh saat Istri Hamil, Begini Nasib Karier Masahiro Higashide
Banyak warganet yang mencela perbuatan anak-anak itu. Menurut mereka, tak semestinya orang yang sudah meninggal diperlakukan seperti itu.
Walau si ayah adalah tukang selingkuh semasa hidupnya, sebagian warganet berpendapat seharusnya para anak bisa menyelesaikan masalah itu saat yang bersangkutan masih hidup.
Meski begitu, ada pula yang bisa memahami kemarahan dan tindakan agresif sang anak. Walau tidak masuk akal dan sia-sia, beberapa pihak mewajarkan perbuatan tersebut karena mungkin saja selama ini mereka hanya bisa menahan dan memendam kekesalahannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu