Suara.com - Terjadi gejolak pemerintahan RI di masa peralihan kepemimpinan Soekarno ke Soeharto pada tahun 1965. Apalagi dengan selentingan kudeta yang menyeruak di balik situasi tersebut.
Saat itu, Indonesia di ambang kepiluan di mana situasi politik, ekonomi dan sosial begitu tidak stabil. Hingga pada akhirnya, pemerintahan resmi berganti menjadi Orde Baru di bawah kendali Soeharto pada 27 Maret 1968.
Semasa kepemimpinan Soeharto itulah, terungkap berbagai pertentangan dengan pemerintahan sebelumnya. Meski Soekarno mencetuskan beragam gagasan, tak semuanya bisa diterima oleh Soeharto, seperti soal Freeport, Ganefo dan seruan Ganyang Malaysia.
Pemerintahan Soeharto kemudian disebut-sebut berusaha menghapuskan nama Soekarno dari Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah "desukarnoisasi". Mulai dari kebijakan, ide-ide, simbol-simbol, sejarah, hingga kontribusi Soekarno pada lahirnya Pancasila, berusaha direduksi dan dimanipulasi.
Siasat penghapusan nama Soekarno di pemerintahan Soeharto itulah yang kemudian diungkap lewat buku "Mikul Dhuwur Mendhem Jero" karangan Handri Raharjo dan Irawan Jati. Buku ini diterbitkan pada 2018.
Mikul Dhuwur Mendhem Jero merupakan falsafah Jawa yang konon dipegang Soeharto seumur hidup, sekaligus taktik yang digunakan untuk melengserkan lawan. Falsafah tersebut bermakna "selalu mengenang atau menunjukkan hal-hal yang baik tentang leluhurnya dan menyembunyikan dalam-dalam aib leluhurnya".
Tak hanya mengupas pertentangan Soekarno dan Soeharto, buku ini juga mengisahkan kesamaan situasi semasa pemerintahan keduanya di Indonesia. Tak ayal, dengan paparan lengkap tersebut, Mikul Dhuwur Mendhem Jero bisa dijadikan referensi bagi mereka yang memiliki ketertarikan dengan dunia politik Indonesia khususnya semasa Demokrasi Terpimpin hingga Orde Baru.
Yang mau baca, bukunya ada di sini.
Baca Juga: Taklukkan Torino U-17, Garuda Select Raih Hasil Positif di Italia
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran