Suara.com - Mulanya, kamu sudah sangat yakin telah memilih pria baik-baik sebagai pasangan. Namun, mengapa pada akhirnya kamu tetap sakit hati karena dia selingkuh? Mengapa mereka tega berkhianat?
Pada dasarnya, semua orang memiliki potensi untuk selingkuh, termasuk soal berbagai alasan yang mungkin menjadi latar belakangnya.
Melansir Yourtango, seorang Life, Adversity and Reinvention Coach bernama Jess Brighton mengungkapkan beberapa pola perilaku sebagai alasan setiap pria bisa berselingkuh.
1. Memiliki pola komunikasi yang buruk dalam hubungan asmara
Dia patut diacungi jempol dalam berbagai bidang. Namun saat harus memahami perasaan sendiri dan secara efektif mengomunikasikannya denganmu, dia benar-benar buruk.
Dia mungkin menginginkan sesuatu, mencoba membicarakannya beberapa kali tapi gagal. Pada suatu titik, dia akhirnya kehilangan kesabaran, kesal, dan membenarkan dirinya sendiri untuk mencari pelarian di luar hubungan kalian.
2. Merasa insecure
Banyak pria mencintai pasangannya, hidup bahagia, tapi masih sempat melirik perempuan lain. Dalam hal ini, perselingkuhan bisa jadi tak ada hubungannya dengan masalah yang mungkin terjadi antara dia dan kamu.
Dia hanya insecure dengan dirinya sendiri. Lalu, dia merasa perlu membuktikan kepada diri sendiri bahwa tak seburuk yang dia khawatirkan dengan cara mencari pengakuan dari wanita lain.
Baca Juga: Duh, Pria Ini Selingkuh dengan Ibu Mertua tapi Tak Mau Melepas Istrinya
3. Berusaha menghindari konflik dalam suatu hubungan
Menghindari konflik adalah contoh lain dari betapa buruknya dia berkomunikasi dengan pasangan. Bukan membicarakan perasaan atau kebutuhannya denganmu, dia lebih memilih menghindari diskusi yang tidak nyaman karena tak mau ada konflik.
Dia malah mencari wanita lain untuk mendapatkan apa yang menurutnya hilang dalam hubungan kalian berdua. Sayangnya, bukankah dampaknya justru bisa lebih buruk jika dia ketahuan selingkuh?
4. Menganggapnya win-win solution
Dari sudut pandangnya, tidak masuk akal untuk mengecewakanmu atau membahayakan hubungan dengan mengemukakan topik-topik sensitif. Bagaimanapun, kalian harus bersama dan berdamai dengan segala situasi.
Sebagai gantinya, dia menjalin hubungan lain untuk mendapatkan apa yang tak bisa didapatkan darimu. Dalam benaknya, ini adalah win-win solution. Dia tetap tenang karena kamu bahagia dan tidak menyadari adanya masalah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW