Suara.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia telah mengubah banyak kehidupan manusia. Tak hanya menciptakan situasi baru, tetapi juga mengubah aktivitas masyarakat yang mau tak mau harus beradaptasi dengan kenormalan baru.
Dokter spesialis kedokteran jiwa Leonardi Goenawan, menuturkan, ada beberapa tahap kondisi perilaku individu menghadapi pandemi COVID-19.
1. Tahap disrupsi
Seseorang akan mengalami perubahan pola hidup, perubahan rutinitas sehari-hari, dan kehilangan kebebasan karena harus hidup dalam karantina atau di rumah saja dan tidak bepergian. Berbagai informasi yang beredar membuat hidup semakin mencekam.
"Tidak sedikit yang mengalami kecemasan tinggi karena khawatir tertular, sulit konsentrasi, yang kemudian diikuti oleh perubahan pola makan dan pola tidur," katanya dalam siaran resmi, Rabu (13/5/2020), dikutip dari Antara.
Penyakit kronis yang sudah lama dialami mulai kembali tidak stabil, termasuk gangguan-gangguan psikis yang sebelumnya pernah dialami.
2. Tahap kebingungan dan ketidakpastian
Menurut dokter di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, pada tahap ini individu merasa lelah secara mental karena tak ada kepastian, terlebih kalau sumber penghasilan jadi terhambat. Kualitas hidup jadi menurun, begitu pula daya beli. Barang-barang jadi langka. Rencana sederhana yang dulu bisa mudah dilakukan, jadi angan-angan belaka.
"Situasi kecemasan ini dapat meningkatkan konsumsi rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat yang mungkin pada awalnya dimaksudkan untuk meringankan beban pikiran," katanya lagi.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Momentum Kebangkitan Industri Farmasi Nasional?
3. Mulai menerima standard normal yang baru
Jika dua tahap sebelumnya telah dilampaui, seseorang mulai bisa menerima kondisi dan terbiasa dengan perubahan kebiasaan dan pola hidup. Gaya hidup berdiam diri di rumah jadi hal lazim. Seseorang jadi selektif dalam berbelanja dan memanfaatkan teknologi agar bisa memenuhi kebutuhan dari dalam rumah.
Aktivitas dasar di dalam rumah serta minuman tradisional untuk menjaga kesehatan jadi pilihan. Orang semakin mengoptimalkan teknologi untuk bekerja secara virtual. Pada tahap ini, rasa kebersamaan dan senasib sepenanggungan juga timbul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal
-
7 Tempat Wisata Hidden Gem di Temanggung: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket
-
4 Tempat Wisata di Solo yang Gratis Rating Tertinggi, Cocok untuk Melamun dan Buang Penat
-
6 Shio Diprediksi Kaya Raya di 2026, Kuda Api Bawa Banyak Rezeki
-
6 Jam Tangan Murah Anti Air, Tak Kalah dari Smartwatch