Suara.com - Viral Cara Memasak Daging 5-30-7, Ternyata Sering Dilakukan Para Chef!
Saat lebaran masakan berbahan dasar daging pasti akan memenuhi meja makan. Entah itu opor ayam, rendang, atau pun semur.
Jika Anda berencana memasak tiga menu itu saat lebaran pasti sudah terbayangkan akan menghabiskan gas. Mungkin Anda bisa coba teknik memasak 5-30-7 yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Teknik itu bisa digunakan untuk memasak daging sapi atau pun ayam bahkan juga ketupat. Caranya dengan didihkan daging atau bahan makanan selama lima menit, kemudian matikan api dan diamkan selama 30 menit. Setelah itu masak kembali dengan air yang sama selama 7 menit.
Cara itu ternyata juga sering dilakukan para koki saat memasak. Chef Chandra Yudasswara mengatakan, dalam bidang masak teknik itu dinamakan simmering.
"Itu sih sudah biasa kita lakukan sebetulnya. Karena tanpa disadari kita chef sering melakukan itu. Itu namanya simmering, menggunakan api sangat kecil sekali gak boleh ketemu titik didih," kata Chandra saat dihubungi Suara.com, Kamis (14/5/2020).
Meski begitu, ada beberapa faktor yang bisa membuat daging matang sempurna dengan dimasak teknik itu. Salah satunya yang paling berpengaruh, kata Chandra, kuantitas dan ukuran daging yang dimasak.
Semakin sedikit daging yang dimasak dan dipotong dengan ukuran tipis tentu akan lebih mudah menggunakan metode 5-30-7. Selain itu massa air yang digunakan juga akan berpengaruh.
"Misal satu ayam utuh dimasukan ke dalam 50 liter air mendidih. Massa air itu akan terus panas sampai ayamnya matang. Jadi itu ditentukan jumlah massa air mediatornya. Kalau volume air besar 50 liter dimasak mendidih 5 menit. Terus didiemin 30 menit mateng itu ayamnya pasti. Apalagi ditambah 7 menit lagi. Pasti matang," tuturnya.
Baca Juga: Awas Bakteri! Begini Cara Memasak Daging Ayam yang Tepat
Akan berbeda jika ayam tersebut dimasak dengan ukuran air dua liter. Ayam tidak akan matang hanya dengan metode 5-30-7. Karena air tidak cukup banyak punya energi panas untuk mematangkan daging tersebut. Selain itu proses penetrasi ke dalam daging akan lebih lama.
"Jadi tergantung alat, massa air, dan tergantung beban bahan," katanya.
Metode itu sudah tentu akan lebih menghemat gas sebab waktu memasak yang lebih sedikit. Meski dimasak dalam waktu lebih singkat, menurut Chandra, cara itu tetap mampu membunuh bakteri pada daging.
Ia meyakini bahwa setiap daging pasti terdapat bakteri. Namun mikroorganisme itu biasanya hanya akan ada dilapisan luar daging yang masih segar. Butuh jutaan bakteri untuk bisa masuk ke dalam jaringan dan merusak kualitas daging.
"Apa pun bakteri sifatnya akan langsung mati begitu kena titik didih. Makanya ada metode lima menit didihkan dulu. Itu benar. Fungsinya untuk mendidihkan dulu, di-drop dulu. Itu gak akan efek lagi karena bakteri udah di-cut di awal proses. Sisanya melunakan jaringan daging supaya lebih empuk. Makanya itu aman menurut saya," tuturnya.
Selain bisa menghemat gas, menurut Chandra, teknik memasak perlahan dengan metode 5-30-7 juga bagus untuk mempertahankan kandungan protein tetap utuh di dalam daging.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Berapa Harga Buku Gibran The Next President? Viral Lagi Gegara Dinilai Tak Laku
-
5 Rekomendasi Bedak untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bisa Samarkan Kerutan
-
Rekam Jejak Karier Muhammad Qodari: Dari Peneliti, Diangkat Jadi Kepala Staf Kepresidenan
-
Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan
-
Prompt Edit Foto AI Jadi Profesi, Ubah Fotomu Jadi CEO Hingga Pengacara!
-
Rekomendasi Paket Skincare Pria: Dari Anti Jerawat hingga Mencerahkan Kulit Kusam
-
KIP Kuliah Jalur Mandiri: Jadwal, Nominal Bantuan, dan Cara Daftar Terbaru
-
Utang Erick Thohir yang Dilantik Jadi Menpora Rp203 Miliar, Hampir 13 Kali Lipat Dito Ariotedjo
-
Adu Properti Menpora Erick Thohir vs Dito Ariotedjo, Bak Bumi dan Langit!