Suara.com - Karya membanggakan berhasil ditorehkan oleh sekelompok mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Lewat karyanya yang berjudul “Re(Bond)ir”, tim yang terdiri Selvia Dwiyanti, Hilman Prakoso, Vadya Dzuqiah dan Project Advisor Donny kurniawan berhasil memenangkan Multi Comfort Student Contest (MCSC).
MCSC adalah kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain yang bertujuan mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur. Nantinya, tim dari ITB tersebut akan menjadi perwakilan Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat regional lainnya di Prancis.
Dalam keterangannya, Jumat, (26/2/2021), Selvia mengungkapkan bahwa Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.
Sementa itu, Managing Director Saint-Gobain Indonesia, Ivana Wijaya mengatakan mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan tujuan Saint Gobain, yakni making the world a better home merupakan ambisi bersama untuk menjadikan dunia lebih indah dan nyaman dihuni dalam wujud aktivitas sehari-hari.
"Melalui MCSC, proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain harapannya dapat memberikan performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim," kata Ivana.
Kemudian, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia, psara Herman, menyatakan bahwa ajang ini merupakan salah satu cara memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi.
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan” ujar Apsara.
Sementara itu, Menurut Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Negara Rimba Nusa” perencanaan berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Kronologi Aksi Mahasiswa UBL Berujung Laporan ke Polisi
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?
-
Latar Belakang Pendidikan Rektor UI Heri Hermansyah, Ramai Diteriaki 'Zionis' saat Acara Wisuda
-
Harta Menkeu Purbaya Disorot, Salah Satu Isi Garasinya Bikin Heran: Sekelas Menteri Punya Itu?
-
Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran
-
5 Moisturizer Mengandung Beras yang Bikin Kulit Halus dan Cerah, Bye Wajah Kusam!
-
Apa Itu Kuota Haji Khusus yang Disorot karena Ustaz Khalid Basalamah, Beda dengan Furoda?
-
5 Rekomendasi Serum yang Bagus untuk Kulit Kusam Mulai Rp40 Ribuan
-
Lowongan Kerja Kemenkop: Usia Maksimal 60 Tahun, Gaji 7 Jutaan, Cek Syaratnya