Suara.com - Peraturan tentang celana dalam ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Jepang. Sebelumnya, beberapa SMP menerapkan aturan yang menentukan warna pakaian dalam siswa, di mana mereka diwajibkan memakai pakaian dalam warna putih agar tidak menimbulkan kesan seksual. Kini, anak SD dilarang pakai celana dalam saat pelajaran olahraga.
Anggota dewan kota di Kawasaki, Eri Yamada, mengemukakan keluhan yang dia dengar dari orangtua anak-anak usia sekolah dasar. Selama pelajaran olahraga, siswa diminta untuk berganti ke seragam olahraga, namun mereka tidak diperbolehkan memakai celana dalam. Aturan tersebut berlaku untuk anak laki-laki dan perempuan, yang berlaku sampai kelas enam (usia 11-12 tahun). Ini berarti, anak perempuan juga harus melepas bra mereka sebelum berolahraga.
Meskipun tidak semua sekolah menerapkan peraturan aneh tersebut, Yamada terkejut mendengar bahwa ada sekolah yang menerapkan hal ini.
“Anak-anak sekolah dasar berada pada usia formatif untuk mengembangkan konsep seksualitas, dan aturan ini akan berdampak buruk pada mereka,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa banyak anak telah mengatakan kepada orangtua mereka bahwa mereka tidak suka dilarang mengenakan pakaian dalam.
Lalu, apa alasan sekolah-sekolah itu melarang muridnya memakai celana dalam?
Dilansir dari Soranews 24, ternyata, menurut pihak sekolah, aturan ini dibuat untuk alasan kesehatan dan kebersihan. Anak-anak SD tidak mandi setelah pelajaran olahraga, dan aturan ini dibuat agar mereka tidak akan menghabiskan sisa hari di sekolah dengan mengenakan pakaian dalam yang basah dan berkeringat.
Masuk akal, sih. Tapi, tetap saja aneh. Bukankah pihak sekolah bisa menyuruh anak-anak membawa set pakaian dalam ganti untuk dikenakan setelah berolahraga?
Menanggapi seruan Yamada untuk reformasi, Pengawas Pendidikan Kawasaki Mitsuru Odashima mengatakan dia akan mengonfirmasi kebijakan sekolah dan meminta mereka yang memiliki aturan ini untuk mempertimbangkan kembali apakah kebijakan semacam itu demi kepentingan terbaik anak-anak atau tidak.
“Sekolah perlu memberikan bimbingan untuk kesehatan dan kebersihan yang layak, tetapi bimbingan itu harus dari jenis yang sesuai dan mempertimbangkan perasaan anak-anak,” katanya.
Baca Juga: Viral Anak Curhat Bapaknya Pakai G-String: Aku Malu, Mau Dia Cepat Mati Aja
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal