Suara.com - Sebagai pemilik kucing peliharaan, kita tentu ingin hewan berbulu ini tumbuh sehat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memberi makanan sehat yang berkualitas. Namun, bagaimana cara memilih makanan sehat untuk kucing?
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Drh. Diah Pawitri menyarankan agar pemilik kucing memerhatikan beberapa hal penting ketika memilih makanan, seperti umur kucing, status gizi dan kesehatan, dan gigi geligi. Menurutnya, setiap kucing itu unik, dan semua faktor ini akan menghasilkan kebutuhan gizi pokok yang berbeda.
Contohnya, anak kucing tentu membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan yang berbeda dengan kucing dewasa yang sudah selesai masa pertumbuhannya. Kitten juga rentan terhadap ketidakseimbangan
nutrisi dan membutuhkan makanan yang lebih lunak dibandingkan kucing dewasa.
Sedangkan kucing lanjut usia, kebutuhan makanannya akan berbeda lagi, terutama dengan adanya kerentanan akan permasalahan gigi dan menurunnya sistem imun.
Nah, menurut Diah yang merupakan seorang senior veterinarian, pemilik kucing harus memahami kebutuhan-kebutuhan ini agar kucing peliharaan lebih sehat, sejahtera, dan jauh dari penyakit.
Lalu, apa saja komponen dari makanan kucing yang baik? Kucing adalah karnivora sejati. Oleh karenanya, makanan kucing harus berprotein tinggi, mengandung asam amino, serat, dan bahan lainnya yang mendukung pertumbuhan flora usus.
Makanan kering VS makanan basah
Banyak sekali perbincangan seputar makanan kering dan basah – sebagian orang beranggapan bahwa makanan kering lebih mudah dicerna dari makanan basah, serta lebih baik karena lebih bernutrisi. Ada juga yang beranggapan bahwa makanan basah sama seperti “makanan cepat saji” untuk kucing karena penuh lemak.
Sebelum membuat keputusan makanan mana yang akan Anda berikan kepada kucing, kenali lebih dahulu beberapa perbedaan antara makanan basah dan kering.
Makanan basah mengandung kadar air lebih tinggi sehingga kucing tidak kekurangan cairan, dan biasanya lebih disukai dari segi rasa, tekstur, dan bau. Makanan basah juga dapat sangat membantu kucing yang memiliki masalah dengan ginjal. Akan tetapi, penyimpanan dan penyajian setelah dibuka lebih repot, dan makanan basah juga mudah menyebabkan karang gigi.
Baca Juga: Penelitian Terbaru, Kucing Mati Tertular Covid-19 Pemiliknya
Makanan kering cenderung lebih mendukung kesehatan gigi kucing dan lebih mudah untuk disimpan, tetapi makanan kering yang mengandung zat pengawet yang terkadang dapat mengurangi efisiensi penyerapan nutrisi bagi kucing.
Pada akhirnya, semuanya sangat bergantung pada kualitas makanan. Makanan kucing yang dipilih harus menyediakan kebutuhan nutrisi untuk si kucing secara lengkap dan dengan tunjangan kalori yang tepat untuk umur, jenis, aktivitas serta tempat tinggalnya, terlepas dari makanan itu kering atau basah.
Makanan yang sudah diformulasi oleh dokter hewan
Selain menyiapkan sendiri makanan untuk kucing, Anda juga bisa memberi makanan yang diformulasi oleh dokter hewan. Kelebihannya, makanan ini sudah mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kucing sehingga kita tidak perlu menakar sendiri lagi.
Meski banyak yang berpendapat bahwa menyiapkan makanan sendiri lebih baik karena makanannya lebih segar dan sehat karena tidak diproses, makanan yang disiapkan di rumah belum tentu aman untuk kucing. Bisa saja, takarannya tak sesuai dengan kebutuhan, usia, aktivitas, dan faktor lainnya.
Oleh karena itu, memberi makanan yang sudah diformulasi oleh dokter hewan bisa membantu, agar makanan yang diberikan sesuai dan tidak terkontaminasi mikroba.
Menurut Diah, mengetahui umur dan tahap hidup kucing Anda sekarang, serta memerhatikan aktivitas serta kebutuhan sehari-harinya – dari bulu, nafsu makan, perilaku hingga ukuran kucing, semuanya dapat menceritakan kisah tentang kesehatan kucing Anda. Jadi, carilah makanan yang telah dikembangkan dan direkomendasikan oleh dokter hewan, dan carilah makanan dengan asupan nutrisi yang sesuai dengan keunikan terbaik kucing Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun
-
Usia 50-an Cocoknya Pakai Warna Lipstik Apa? Ini 7 Pilihan Elegan yang Patut Dicoba