Suara.com - Desain merupakan tahap terpenting ketika akan membangun hunian. Konsep desain ini tak hanya soal estetika, tetapi juga kelayakan, penilaian, serta ringkasan proyek yang telah disiapkan. Konsep merupakan ide desain awal, barulah kemudian skema yang lebih fungsional dan praktis diterapkan.
Kini kebanyakan perencana proyek justru menggabungkan kedua langkah ini ke dalam desain konsep. Konsep desain selanjutnya dikembangkan dengan semua komponen utama bangunan dan yang menjelaskan kesesuaiannya. Selama ini dalam tahap desain konsep tim konsultan biasanya mengembangkan garis besar spesifikasi, Jadwal akomodasi, Strategi perencanaan, Rencana biaya, Opsi pengadaan, Strategi program dan pentahapan, hingga pembangunan dan logistik konstruksi.
Nah, barulah pada akhir tahap, tim konsultan akan menyiapkan laporan konsep desain bagi kliennya sebagai opsi pilihan yang bisa ditindaklanjuti dalam tahap desain terperinci. Laporan konsep desain juga akan mengidentifikasi instruksi yang diperlukan dari klien. Lebih jelasnya mengenai konsep desain, simak artikel ini, yang disadur dari Rumah.com, portal properti terdepan di Indonesia.
Aspek Penting dalam Konsep Desain
Setiap proses desain dimulai dengan konsep atau ide yang memberikan pondasi bagi proses desain dan pengambilan keputusan Anda. Sehingga tentunya aspek awal proyek ini sangat penting untuk skala kesuksesannya.
Ada banyak cara untuk mengembangkan konsep cepat, tetapi menghasilkan konsep dengan kedalaman yang bisa membantu mendukung pengembangan proyek Anda.
1. Fungsi
Fashion follow function atau jika diartikan secara bebas berarti estetika mengikuti fungsi. Jadi dalam setiap desain, fungsi menjadi fokus utama. Jangan sampai fungsi atau pemanfaatan ruangan rumah Anda tidak maksimal hanya karena ingin terlihat cantik atau unik.
2. Fitur
Saat Anda hendak menguji konsep, penting untuk dapat menampilkan fiturnya dengan kekurangan yang seminimal mungkin. Anda tentunya ingin mengevaluasi konsep dan mendapatkan tanggapan yang beragam tentang bagaimana konsep yang sudah dibangun tersebut disajikan dengan dukungan fitur.
Jadi Anda bisa mendapatkan tanggapan yang lebih akurat terkait dengan konsep inti yang ditawarkan dan menghindari kesulitan dari sejumlah fitur yang berpotensi tidak relevan. Alih-alih membayangkan sebuah konsep sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari fitur, pertimbangkanlah keduanya sebagai bagian fungsionalitas yang berkelanjutan.
Simak juga panduan menghitung luas tanah secara akurat di sini!
Baca Juga: 5 Inspirasi Dapur Sempit tapi Mewah ala Japandi
3. Kualitas
Ingat, kualitas desain harus ditawarkan dengan baik kepada klien. Ketika Anda membuat kualitas desain produk, pertimbangkanlah kebutuhan mereka agar seimbang dengan kesesuaian penggunaan.
4. Risiko
Saat Anda memulai konsep desain, antisipasi juga segala risiko desain atau potensi desain gagal memenuhi persyaratan dari klien. Apa saja cakupannya? Yaitu desain yang tidak layak, tidak efisien, bahkan di bawah standar klien.
Langkah pertama ketika Anda mengantisipasi risiko adalah mengidentifikasi potensinya, kemudian langkah yang dimungkinkan untuk menangani risiko tersebut atau upaya mencegahnya. Komisi Eropa menyarankan bahwa risiko adalah faktor, peristiwa, atau pengaruh yang dapat mengancam keberhasilan penyelesaian proyek dalam hal waktu, biaya, atau kualitas.
5. Keberlanjutan
Desain yang berkelanjutan berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta mengutamakan kesehatan dan kenyamanan penghuni. Sejumlah prinsip desain berkelanjutan yang bisa Anda terapkan dalam desain mencakup meminimalkan konsumsi energi tak terbarukan, menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan, melindungi dan menghemat air, serta meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan.
5 Langkah Membuat Konsep Desain
Setelah memahami soal konsep desain di atas, Anda mungkin bisa mulai mencoba untuk menciptakan desain konsep dengan lima langkah di bawah ini:
1. Tujuan Desain
Pertama tentu saja harus diawali dengan menentukan tujuan desain Anda. Dari mana Anda memulai dan apa yang ingin Anda lakukan. Apakah itu desain yang dipersiapkan karena membeli, merenovasi, atau membangun rumah?
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Jerawat di Apotek K24, Mulai Rp 16 Ribuan
-
Misteri Micellar Water: Kenali Kandungan, Manfaat, dan Cara Pemakaiannya
-
5 Moisturizer Anti Aging Ibu Rumah Tangga, Kulit Kencang Kerutan Hilang
-
6 Shio Paling Beruntung 17 Desember 2025, Waktunya Panen Hasil Kerja Keras
-
Berapa Harga Saham GOTO? Komika Yudha Keling Pakai 1.412.025 Lembar sebagai Mahar
-
Skor Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah, Pembelajaran Humanis Jadi Kunci di Era AI
-
6 Jam Tangan dengan GPS dan Pemantau Jantung untuk Aktivitas Olahraga
-
8 Hewan Paling Mematikan yang Bisa Membunuh dalam Hitungan Menit
-
6 Tinted Sunscreen untuk Meratakan Warna Kulit, Cocok Bagi yang Malas Makeup
-
4 Perbedaan Facial Wash dan Facial Foam, Jangan Salah Pilih!