Lantas mengapa hari 1 Suro tersebut dianggap istimewa? Apa bedanya dengan 1 Muharram? Adakah kaitannya dengan hal mistis? Di bawah adalah ulasan tentang perbedaan malam 1 Suro dengan 1 Muharam.
Perbedaan 1 Suro dengan 1 Muharram
Sebenarnya perbedaan mendasar yang terjadi antara malam 1 Suro dan 1 Muharram adalah soal kepercayaan. Meskipun keduanya merupakan hari istimewa yang jatuh di tanggal yang sama tapi tradisi dan cara orang merayakannya berbeda.
Malam 1 Suro adalah penanggalan yang dipercaya oleh masyarakat Jawa dalam artian kebudayaan Jawa. Sementara 1 Muharram menganut kalender Hijriyah, sistem penanggalan yang dipercaya umat Islam.
Dikutip dari Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa (2010) karya Muhammad Solikhin, kata “Suro” sendiri berasal dari bahasa Arab “Asyura” yang artinya sepuluh. Padahal dalam penanggalan Islam, Asyura adalah hari ke sepuluh pada bulan Muharram.
Soal tradisi, jika dalam Islam malam 1 Muharram dimaknai dengan penuh kesucian, budaya Jawa justru sebaliknya. Malam 1 Suro dimaknai sebagai malam sakral, penuh mistis. Sehingga dalam menyambutnya, berbagai upacara-upacara peringatan identik dengan hal-hal berbau klenik.
Tradisi yang dilakukan saat momen itu pun berbeda. Jika 1 Muharram biasanya umat Islam merayakan dengan berdzikir, berdoa ataupun membaca Al Quran. Sementara tradisi 1 Suro di masyarakat Jawa dengan cara membersihkan pusaka seperti keris dan semacamnya, berkunjung ke makam sesepuh atau menggelar slametan.
Menurut Muhammad Solikhin, penyebab bulan Suro di masyarakat Jawa dianggap sakral dan mistis karena pengaruh budaya kraton. Kraton sering mengadakan upacara dan ritual penting saat peringatan Malam 1 Suro. Tradisi itu pada akhirnya diwariskan ke masyarakat dan generasi berikutnya.
Sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam dua macam tradisi ini memiliki kesamaan, yaitu mengucapkan rasa syukur, mendekatkan diri kepada pencipta dan mengingat leluhur dan orang yang dituakan.
Baca Juga: PA 212 Geram Libur 1 Muharram Diundur: Menag Bikin Gaduh, Tak Paham Agama
Keduanya sama-sama menandakan pergantian tahun yang terjadi dalam sebuah penggalan. 1 Muharram dalam penanggalan Islam dan 1 Suro dalam penanggalan Jawa.
Demikian adalah ulasan tentang perbedaan malam 1 Suro dengan 1 Muharram dan mitos-mitos di baliknya.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Nadya Almira Sekarang Kerja Apa? Kasus Kecelakaan 12 Tahun Lalu Kembali Jadi Perbincangan
-
Tsubaki Blooming Gallery: Bukan Sekadar Pameran, Ini Cara Perempuan Indonesia Mencintai Diri
-
Langkah Membumi 2025: Gaya Hidup Sehat Bertemu Ekonomi Sirkular
-
5 Parfum Cewek Lokal yang Awet untuk Olahraga, Wangi Tetap Segar Meski Berkeringat
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan
-
5 Pilihan Parfum Mykonos Aroma Musk Maskulin Harga di Bawah Rp 100 Ribu
-
Sebut Wasit Ma Ning Hancurkan Impian 270 Juta Masyarakat, Apakah Cristian Gonzales Sudah Pensiun?
-
Rasa Sultan Menu Restoran Dearly Joshua Pacar Ari Lasso: Nasi Campur Seporsi Rp80 Ribu?
-
Mengenal Teknologi Hyper-Bond Wonderskin untuk Tampilan yang Menyatu di Kulit