Suara.com - Selama pandemi, anak mengalami perubahan cara belajar, di mana pembelajaran tatap muka digantikan dengn belajar online. Tapi sayangnya, karena metode belajar online kerap menjemukan, proses belajar berisiko jadi tidak optimal, yang ujungnya malah membuat durasi screen time jadi lebih lama.
Itulah sebabnya, menurut Psikolog Klinis Anak, Putu Andani, sangat penting untuk menciptakan keterikatan metode belajar untuk memotivasi anak.
"Menciptakan suasana belajar yang engage dan memotivasi anak merupakan tantangan besar bagi pendidik,” ujar Putu dalam acara peluncuran sekolah virtual StoryLand, Sabtu, (28/8/2021).
Putu menjelaskan bahwa cara terbaik untuk menambah motivasi dan mempermudah anak agar lebih mudah paham pelajaran adalah dengan cara gamifikasi. Hal ini, kata Putu sudah dibuktikan dalam penelitian.
Gamifikasi adalah berupa alat yang bisa mempengaruhi pelajar membaca dan memahami lebih dalam. Salah satu gamifikasi bisa hadir dalam bentuk game, yang di dalamnya mengandung pelajaran atau ilmu pengetahuan.
Sebagai contoh, game pada umumnya memberikan misi kepada para pemain untuk mencapai kenaikan level. Mekanisme ini akan memotivasi anak untuk meningkatkan skill mereka demi mencapai level tertentu.
“Serupa dengan itu, saya rasa akan sangat menarik apabila aktivitas belajar online bisa menawarkan pengalaman belajar sekaligus bersosialisasi. Terutama saat pandemi seperti sekarang, interaksi sosial kita sudah jauh menurun,” jelas Putu.
Ia juga mengingatkan pentingnya memilih aktivitas online dengan tepat agar waktu screen time anak bisa optimal. Membatasi screen time bukan berarti sekadar membatasi waktu dan membebaskan konten.
Sehingga apabila ingin membatasi screen time, maka orangtua harus memilih aktivitas online yang menarik, memotivasi, dan melibatkan anak berperan aktif, bukan sekadar menjadi penonton konten secara pasif.
Baca Juga: Beri Sinyal Izinkan Belajar Tatap Muka, Pemprov Tekankan Khusus Zona 1-3
“Saya rasa, jika ada platform yang memungkinkan hal tersebut, orangtua bisa mencoba dan mengeksplorasi, lalu melihat dampaknya pada anak,” pungkas Putu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Sebenarnya PwC Kantor Apa? Ramai Isu Resign Massal di X
-
5 Sepatu Lokal Carbon Plate untuk Lari Cepat, Harga Bersahabat
-
Debut Jadi Penyanyi, Perjalanan Via Octora Mengubah Luka Jadi Karya
-
Kenalan dengan Sepatu Nyaman yang Dibuat dari Wol Merino dan Minyak Nabati, Baru Masuk Indonesia!
-
5 Complexion Murah yang Tahan Lama untuk Makeup Pekerja Kantoran
-
3 Zodiak Ini Diprediksi Bertemu Jodoh sebelum 2025 Berakhir, Apakah Kamu Salah Satunya?
-
Terpopuler: Profil Istri Mantan Menpora Dito Ariotedjo, Sepatu Mirip On Cloud Versi Murah
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
-
5 Manfaat Minuman Elektrolit untuk Kulit, Rahasia Tiffany SNSD Tetap Awet Muda di Usia 36 Tahun
-
5 Koleksi Tato Tiffany SNSD, yang Segera Jadi Nyonya Byun Yo Han