Suara.com - Tak selamanya limbah berarti sampah. Bagi Faturrahman, lelaki asal Lingsar, Lombok Barat, limbah batok kelapa yang jumlahnya melimpah di daerah asalnya itu, justru mengantarkannya pada kesuksesan.
Faturrahman memulai usaha seni dan kerajinan dari batok kelapa sejak tahun 2000. Semua berawal dari rasa penasaran ketika melihat neneknya menggunakan batok kelapa sebagai pengganti gayung di kamar mandi. Lelaki ini juga melihat batok kelapa digunakan sebagai peralatan makan.
Karena penasaran, Faturrahman dan istrinya, Ernawiati, mencari tahu darimana asal batok kelapa yang ia gunakan. Ia menemukan bahwa batok kelapa tersebut merupakan hasil limbah di daerahnya dengan jumlah yang sangat melimpah.
Ia pun memiliki gagasan untuk mengubah batok kelapa menjadi barang bernilai guna dan estetik sehingga memiliki harga jual yang tinggi, seperti kerajinan tangan dan pernak-pernik suvenir lainnya.
Ia mulai memproduksi sendok, garpu, sumpit, gelas, tempat tisu, centong sayur, mangkok, dan lain-lain dengan menggunakan batok kelapa sebagai bahan baku utama.
Awalnya ia memasarkan produk secara door-to-door dengan mendatangi perhotelan dan perkantoran untuk mempromosikan produknya.
Ia juga membuat brosur agar lebih banyak orang yang mengenal dan mengetahui produk buatannya. Usaha yang ia beri nama Galih Kelapa pun terus bertumbuh.
Faturrahman mulai mengajak para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk membantu proses produksi.
“80% dari tenaga kerja kami adalah ibu rumah tangga, mereka adalah tetangga-tetangga di lingkungan rumah saya. Saya ingin bermanfaat bagi lingkungan sekitar, dan juga membantu mereka agar memiliki ekonomi yang lebih baik,” ungkap Faturrahman, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Baca Juga: 1,5 Juta Produk UMKM Diekspor hingga Brazil
Hingga di tahun 2009, melalui pihak kedua dan ketiga, Galih Kelapa berhasil diekspor ke beberapa negara, termasuk Polandia, Kanada, Venezuela, Prancis, dan beberapa negara tetangga. Faturrahman berhasil meraih omzet hingga 20 juta per bulan berkat Galih Kelapa.
Ketika pandemi Covid-19 datang, penurunan omset sangat dirasakan olehnya. Omsetnya menurun hingga 70% karena pesanan sangat sedikit. Bahkan, ia pernah mengalami masa di mana sama sekali tidak mendapat pemasukan.
Dengan berat hati, ia aharus mengurangi tenaga kerja hingga hanya 3-5 orang saja.
Meski begitu, usaha harus terus berlanjut. Faturrahman dan istrinya mencari cara agar produknya lebih dikenal oleh banyak pelanggan baru.
Faturrahman kemudian mengikuti pelatihan dari Google yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu program Gapura Digital untuk Wonderful Indonesia.
Pelatihan ini bertujuan agar pelaku UMKM di sektor pariwisata dapat memanfaatkan peluang bisnis secara digital, baik selama masa pandemi Covid-19 maupun seterusnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Basic Skincare Anti Aging Usia 40 Tahun ke Atas, Stop Flek Hitam dan Kulit Kendur
-
5 Rekomendasi Body Lotion dengan Kandungan Niacinamide, Ampuh Mencerahkan Kulit Kusam
-
7 Sepatu Recovery Run Lokal yang Nyaman, Kualitas Dunia Bebas Lari Tanpa Pegal!
-
6 Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kunci Kulit Lembap dan Awet Muda
-
7 Rekomendasi Oleh-oleh Jogja Selain Gudeg dan Bakpia, Cocok Dibawa Pulang Saat Libur Nataru
-
9 Serum Retinol dan Niacinamide Bikin Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Parfum Wanita Wangi Elegan hingga Nostalgia untuk Kado Hari Ibu, Mulai Rp99 Ribu!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Spray untuk Re-apply: Praktis dan Tak Khawatir Makeup Rusak
-
10 Istilah Paling Banyak Dicari Warganet Sepanjang Tahun 2025
-
5 Sunscreen Lokal yang Bisa Jadi Primer Makeup, Bikin Riasan Awet Berjam-jam