Suara.com - Tahun depan diharapkan menjadi awal yang baik bagi para pelaku bisnis, termasuk UMKM untuk menjalankan kembali roda perekonomian yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Sebagai seorang desainer busana muslim, Nina Nugroho mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi selama kondisi pandemi 2020-2021, hingga berdampak pada eksistensi pelaku UMKM, karena lebih dari 90 persen masih berskala mikro.
“Mereka menjalankan usaha masih skala rumah tangga, sehingga belum memiliki rantai pasok yang berkelanjutan dan barang yang diproduksi yang hampir sama dengan produk UMKM lain. Akibatnya, terjadi perang harga yang berujung kepada tidak sehatnya persaingan," papar Nina dalam webinar bertajuk UMKM Berdaya: ‘Peluang dan Strategi Kebangkitan UMKM 2022’ yang digelar Gerakan #akuberdaya dan Evapora, belum lama ini.
Selain itu, menurut Nina, tantangan lain UMKM yang menyulitkan naik kelas, diantaranya ialah minimnya modal usaha, ketidaktahuan cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, persoalan distribusi barang, minimnya pengetahuan pengenai pemasaran online, branding, tidak memiliki mentor hingga ijin usaha.
"Dengan webinar ini saya berharap para pelaku UMKM dapat melihat peluang-peluang yang terbuka lebar di tahun 2022, sehingga mereka dapat menyusun strategi untuk pulih dan meroket,” jelas Nina.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Staf ahli ekonomi makro Kementrian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto mengungkap, diperlukan kesiapan yang baik dari para pelaku UMKM, salah satunya adalah siap untuk 'go digital'.
Dari hasil survey World Bank (2021), kata dia disebutkan UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital pada masa pandemi Covid-19, justru memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan saat ini.
"80 persen UMKM menjadikan momentum pandemi Covid-19 sebagai pemicu untuk melakukan perubahan perilaku ke arah digital,” ujarnya.
Terlebih kata dia, dari data yang diterima pihaknya, selama pandemi Covid-19 di Indonesia transaksi di e-commerce meningkat sebesar 54 persen atau lebih dari 3 juta transaksi per hari, serta ekonomi digital Indonesia berpotensi senilai 124 juta US Dollar atau kurang lebih Rp1.700 triliun pada 2025.
Baca Juga: Momen Kahiyang Ayu Perkenalkan Kuliner Medan ke TP PKK Kampar
Sementara, ada 37 persen pengguna jasa internet baru, 93 persen konsumen akan tetap memanfaatkan digital, dengan rataan 4,3 - 4,7 jam penggunaan online per hari. Ditambahkan Rully lagi, saat ini setidaknya 25,6 persen UMKM hadir pada ekosistem digital atau sekitar 16,4 juta pelaku usaha. Pertumbuhan yang sangat cepat dibanding tahun 2020 lalu masih di angka 13 persen.
“Karena itu, perlu ada pendekatan ekosistem mencakup proses bisnis dari hulu ke hilir atau end to end digital transformation dan pendampingan bagi Koperasi dan UMKM Indonesia agar dapat mengoptimalkan sepenuhnya platform digital,” ujar Rully.
Hal senada juga diungkapkan Pakar Inovasi sekaligus Youtuber Dr. Indrawan Nugroho, bahwa tahun 2022 adalah tahun peluang bagi UMKM. Namun peluang tersebut tidak akan membawa pengaruh baik, jika mereka tidak memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut.
“Kalau pun ada yang menangkapnya, cara menjalankan bisnisnya tidak
jauh beda dengan bisnis sebelumnya. Akhirnya peluangnya jadi tidak tertangkap,” jelas Indrawan.
Indrawan pun membagi 3 peluang dan 3 strategi yang dapat ditempuh pelaku UMKM, yang pertama yaitu, cari tahu apa yang diinginkan pelanggan.
“Dari riset Mc Kinsey, 75 persen pelanggan telah mengubah perilaku cara berbelanjanya. Mereka kini mulai melakukan uji coba brand baru, punya pertimbangan baru berbelanja di tempat baru, mencoba metode berbelanja. Lantas bagaimana menjaga pelanggan? Kuncinya ikuti pelanggan anda,” papar Indrawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya