Suara.com - Kondisi pandemi ikut menciptakan pergerseran di industri musik. Proses penciptaan, produksi, distribusi, hingga pertunjukan musik, kini dilakukan menggunakan teknologi komunikasi digital — sebuah disrupsi yang belum pernah terjadi industri musik. Namun, pergeseran ini nyatanya telah membuka peluang karier bagi banyak pihak untuk melakukan eksplorasi, inovasi, serta solusi baru demi kemajuan industri musik.
Tidak hanya terbatas untuk musisi dan artis, berbagai pilihan karier yang tersedia di industri musik di era digital juga tersedia bagi produser, manajer, sound engineer, music director, arranger, programmer, promotor, hingga guru dan pengajar musik.
Matthew Tanaya, Artist Promotions Lead Resso Indonesia, mengatakan, "Perkembangan teknologi di era digital ini telah mengubah bagaimana industri musik bekerja. Setiap pelaku dan pemangku kepentingan di industri musik harus beradaptasi untuk memahami peran teknologi dalam mempengaruhi proses kreasi sebuah lagu hingga bisa diakses melalui gawai oleh pendengar."
Dalam acara bincang singkat di Resso Coaching Clinic, para pembicara yang merupakan praktisi di bidang musik membagikan pandangan, informasi, serta saran berdasarkan pengalaman mereka berkarier di industri musik.
Musisi, penulis dan pencipta lagu, serta produser Ade Govinda, mengatakan bahwa untuk terjun ke industri musik, tentu kita harus memahami cara kerjanya guna memastikan kelangsungan karier di dunia musik.
"Musisi perlu tahu cara terbaik untuk menyalurkan karyanya guna memperoleh income. Selain itu, kita juga harus paham bagaimana industri musik bekerja, termasuk musik seperti apa yang sedang digandrungi pasar saat ini dan target audience dari karya kita," katanya, mengutip siaran tertulis.
Ade juga menekankan bahwa keberhasilan seorang musisi tidak semata-mata dinilai dari jumlah lagu yang dirilis, melainkan bagaimana musisi tersebut dapat memastikan lagu yang ada bisa terus menjangkau dan didengarkan oleh pendengar baru, setidaknya selama satu-dua tahun ke depan.
Mengambil contoh Lagu "Tanpa Batas Waktu" yang dirilis pada tahun 2020 dan menjadi OST salah satu sinetron yang tengah naik daun, Ade dan kreator konten TikTok, Elsa Japasal, mengadakan kolaborasi kreatif bersama Resso untuk membawakan versi baru dari lagu tersebut.
"Poin yang saya sampaikan menunjukkan bahwa sebagai musisi, kita harus bisa memanfaatkan aplikasi musik streaming yang tersedia di pasaran seperti Resso dengan baik untuk mendukung karya kita," jelas Ade.
Lain cerita bagi Wisnu Ikhsantama atau yang lebih dikenal dengan sapaan Tama, seorang sound engineer dan produser yang juga merupakan anggota band Lomba Sihir. Berbekal kemampuan yang ia pelajari secara otodidak, Tama mengawali kariernya sebagai seorang mixer dan soundman di berbagai acara pensi.
Baca Juga: Manfaat Metode Cashless, Pembayaran Sistem Elektronik Digital di Masa Pandemi Covid-19
Lama menghabiskan waktu di studio musik, Tama pun menyadari kecintaannya pada industri musik yang membuatnya memutuskan untuk berkuliah dengan mengambil jurusan sound engineer.
"Kemampuan berkomunikasi dan menjalin koneksi itu sangat penting, semudah membantu teman sehingga karya kita bisa mendapat exposure. Bagi saya, walau digitalisasi dalam produksi musik memberikan kemudahan bagi kami sebagai pelaku industri, kemampuan komunikasi dan terkadang, kompromi, juga perlu dimiliki oleh para sound engineer untuk memastikan keinginan musisi atau artis terpenuhi," kata Tama.
Mewakili pandangan dari sisi pengajar musik, musisi dan mentor Otti Jamalus, yang juga merupakan pendiri Otti Jamalus Music House, mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi pengajar musik ketika memasuki era digital.
"Belajar musik sekarang harus melek digital. Sebagai mentor dan guru, tugas kami adalah memberi pengaruh dan contoh yang baik, termasuk belajar dan memahami perkembangan teknologi musik yang ada. Murid harus didorong untuk membuat konten atau karya musik dan hal ini kami fasilitasi dengan membuat sarana recording. Di masa pandemi ini, kami bikin konser virtual musik, seperti Jazz From Our Bedroom, Charity Concert, dan acara lainnya dari auditorium sekolah kami menggunakan platform digital, demi memotivasi para murid kami untuk terus berkarya," ujar Otti.
Sebagai seorang pengajar, Otti juga mengutamakan kesiapan mental dan totalitas bermusik bagi murid-muridnya, serta menyesuaikan kurikulumnya dengan tujuan masing-masing murid dalam belajar musik.
Kehadiran platform musik streaming dan media sosial juga mengubah interaksi antara musisi atau artis dengan para penggemarnya. Era digital memudahkan mereka untuk memperkenalkan dan mempromosikan karya-karya mereka, serta memperluas jangkauan basis penggemar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
CPNS 2026 Kapan Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Alur Seleksi, dan Formasi untuk Lulusan SMA
-
Sejarah dan Makna Hari Anak Sedunia, Diperingati Setiap 20 November
-
'Meditasi Mata Air', Perempuan Wonosobo Tanam 1.000 Kopi untuk Kelestarian DAS Bodri
-
Kapan Hari Guru 2025? Ini Tanggal, Tema, dan Logo Resminya dari Kemendikdasmen
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif